1. Fireworks : Ada yang Meledak, saat Hatimu Melunak.
aku berlari kecil menjauhi kerumunan saat melihat punggung kecil arin pergi menjauhi sorak sorak keramaian.
"rin, u ok?" tanyaku tanpa memandang wajahnya.
dia tertawa, tawanya cantik, renyah dan tanpa beban.
"gapapa lah, emangnya aku keliatan kenapa?"
"gatau, aku cuma takut kamu ga baik baik aja, aku khawatir." ujarku jujur.
perkara aku khawatir padanya, itu benar. aku tidak mungkin bisa merasa baik baik saja saat dia berkemungkinan merasa tidak baik.
"acara udah mau ke inti, rin. bentar lagi kembang apinya."
dia hanya mengangguk,
aku merangkul pundak sempitnya, merapatkan dia pada badanku.
"kamu tau kan aku temanmu, kamu bisa cerita apa aja sama aku. ayo seneng seneng"
bersamaan dengan selesainya ucapanku, kembang api saling menyalip untuk meledak di langit malam itu.
aku berlari kecil menjauhi kerumunan saat melihat punggung kecil arin pergi menjauhi sorak sorak keramaian.
"rin, u ok?" tanyaku tanpa memandang wajahnya.
dia tertawa, tawanya cantik, renyah dan tanpa beban.
"gapapa lah, emangnya aku keliatan kenapa?"
"gatau, aku cuma takut kamu ga baik baik aja, aku khawatir." ujarku jujur.
perkara aku khawatir padanya, itu benar. aku tidak mungkin bisa merasa baik baik saja saat dia berkemungkinan merasa tidak baik.
"acara udah mau ke inti, rin. bentar lagi kembang apinya."
dia hanya mengangguk,
aku merangkul pundak sempitnya, merapatkan dia pada badanku.
"kamu tau kan aku temanmu, kamu bisa cerita apa aja sama aku. ayo seneng seneng"
bersamaan dengan selesainya ucapanku, kembang api saling menyalip untuk meledak di langit malam itu.