H-5 sebelum perkemahan dimulai, Edward menghubungi Juchiko untuk menanyakan keadaannya.
"Chik, gimana kabar lo sekarang? Udah mendingan belum?" Tanya Edward dari telfon
"Aduh, belum nih. Kayanya semakin parah deh, gue makin sering pusing, mual, sama muntah. Kalo tiga hari kedepan gak ada perubahan kayaknya gue gak ikut kemah deh, Ward. Jawab Juchiko.
"Gue belakangan ini juga ngerasain gejala yang mirip sama lo. Mulai dari mual, pusing, lemes. Padahal pola makan gue teratur, loh." Saut Edward lagi.
"Lah? Kok bisa?" Juchiko sedikit terkejut dengan perkataan Edward, padahal belakangan ini dia terlihat baik-baik saja.
"Gak tau gue juga. Tapi setelah minum obat resep dokter udah mendingan kok, moga aja keburu sembuh biar bisa ikut kemah." Kata Edward
"Amin deh. Gue juga pingin ikut kemah, selain itu juga gak enak banget ngerasain sakit kaya gini." Jawab Juchiko sambil mengeluh.
"Iya amin deh, cepet sembuh ya."
"Iya, makasih Edward." Dan itu adalah kalimat terakhir yang mereka katakan sebelum telfon ditutup.
"Chik, gimana kabar lo sekarang? Udah mendingan belum?" Tanya Edward dari telfon
"Aduh, belum nih. Kayanya semakin parah deh, gue makin sering pusing, mual, sama muntah. Kalo tiga hari kedepan gak ada perubahan kayaknya gue gak ikut kemah deh, Ward. Jawab Juchiko.
"Gue belakangan ini juga ngerasain gejala yang mirip sama lo. Mulai dari mual, pusing, lemes. Padahal pola makan gue teratur, loh." Saut Edward lagi.
"Lah? Kok bisa?" Juchiko sedikit terkejut dengan perkataan Edward, padahal belakangan ini dia terlihat baik-baik saja.
"Gak tau gue juga. Tapi setelah minum obat resep dokter udah mendingan kok, moga aja keburu sembuh biar bisa ikut kemah." Kata Edward
"Amin deh. Gue juga pingin ikut kemah, selain itu juga gak enak banget ngerasain sakit kaya gini." Jawab Juchiko sambil mengeluh.
"Iya amin deh, cepet sembuh ya."
"Iya, makasih Edward." Dan itu adalah kalimat terakhir yang mereka katakan sebelum telfon ditutup.