Menjadi naif bukan lah yang kuharap kan, namun kenyataan berkata... Kau tidak akan pernah menang melawan kenyataan, seolah" sedang menghadapi terpaan badai yang tak kunjung hilang, hanya bisa menanti di sembari menghitung waktu dan hari berganti, ditemani sepi sudah biasa bagiku, namun ku yakin badai pasti berlalu, dan di situlah saat nya diri ku berjalan, trus berjalan, sembari menyiapkan diri untuk badai yang lebih besar lagi