Видео недоступно для предпросмотра
Смотреть в Telegram
aku tidak mengerti tatapanmu.
cara ekor matamu mengikuti setiap gerak-gerikku. kamu tersenyum ke arahku dengan senyum yang sulit aku pahami.
kemudian, tiba-tiba aku terbiasa pada hadirmu disekelilingku.
pada caramu menyebut namaku, pada tatapan matamu yang selalu menunjukkan banyak arti, pada senyummu yang entah mengapa bisa membuatku terpaku.
tiba-tiba, aku terbiasa pada segalanya. sampai aku tak mampu mendeskripsikan perasaan ini. karena begitu singkat perkenalan kita dan begitu pula perasaan teman biasa itu berubah.
begitu cepat jugakah aku mengartikan segalanya adalah cinta?
prolog; monokrom
cara ekor matamu mengikuti setiap gerak-gerikku. kamu tersenyum ke arahku dengan senyum yang sulit aku pahami.
kemudian, tiba-tiba aku terbiasa pada hadirmu disekelilingku.
pada caramu menyebut namaku, pada tatapan matamu yang selalu menunjukkan banyak arti, pada senyummu yang entah mengapa bisa membuatku terpaku.
tiba-tiba, aku terbiasa pada segalanya. sampai aku tak mampu mendeskripsikan perasaan ini. karena begitu singkat perkenalan kita dan begitu pula perasaan teman biasa itu berubah.
begitu cepat jugakah aku mengartikan segalanya adalah cinta?
prolog; monokrom