Aku semakin terjatuh di labirin hati mu yang ruang nya semakin sempit untuk di isi dengan nama ku, aku tersesat, terjebak dan akhirnya aku hanya bisa berdiam diri disana dengan ruangan hati mu yang semakin menyempit. Kehilangan peta, tak tahu arah untuk keluar, hingga perlahan akhirnya semua memori dan peristiwa peristiwa indah itu kembali terlintas di ingatan ku. Mulai dari tontonan favorit kita, menu andalan makan malam kita, kata kata indah yang menjadi rutinitas kita sebelum tidur, minuman favorit mu, sampai lembutnya usapan mu di kening ku setiap malam masih nyata terasa. Namun pada akhirnya aku hanya bisa terdiam mengingat tentang betapa hancurnya kita sekarang.
Aku terjebak oleh semua memori memori indah dengan alunan alunan lagu kesukan mu yang selalu menemani ku disini sembari di hiasi tetesan air mata dan suara isakan di setiap malamnya.
Aku terjebak oleh semua memori memori indah dengan alunan alunan lagu kesukan mu yang selalu menemani ku disini sembari di hiasi tetesan air mata dan suara isakan di setiap malamnya.