--------------
Ia memasuki kamarku
Aku melihatnya dengan tatapan tajam
"Kau habis darimana hah?" Ujarku sembari menatap pergerakannya
"Bukan urusanmu" ujarnya dingin sembari berjalan ke arah kamar.
Aku mendekatinya dan menggenggam erat tangannya dan menghadapkan wajahnya ke wajahku
"Bisa lihat aku jika aku sedang berbicara padamu"
"L-lepaskan aku bajingan"
Aku menyeringai
"Sayangnya bajingan ini menginginkan tubuhmu"
Aku melumat ganas bibirnya
Aku merobek bajunya dan membuangnya ke sembarang arah dan aku menggendongnya seperti aku sedang membawa karung beras
"B-braddhh lepaskanhh" ronta-nya
Ku banting tubuhnya ke kasur yang sering menjadi saksi pergulatan malam kita. Tidak, karena kita melakukannya tidak hanya di malam hari.
Kulepas semua yang menutupi tubuh indahnya. Dengan hitungan detik,aku berhasil membuatnya telanjang bulat didepanku.
Ku ambil vibrator dan dildo sebagai pelengkap pergulatan kali ini
Aku menyeringai
"B-braddhh please a-aku tidak bisa"
"Kau akan meminta lebih,baby"
Ia memasuki kamarku
Aku melihatnya dengan tatapan tajam
"Kau habis darimana hah?" Ujarku sembari menatap pergerakannya
"Bukan urusanmu" ujarnya dingin sembari berjalan ke arah kamar.
Aku mendekatinya dan menggenggam erat tangannya dan menghadapkan wajahnya ke wajahku
"Bisa lihat aku jika aku sedang berbicara padamu"
"L-lepaskan aku bajingan"
Aku menyeringai
"Sayangnya bajingan ini menginginkan tubuhmu"
Aku melumat ganas bibirnya
Aku merobek bajunya dan membuangnya ke sembarang arah dan aku menggendongnya seperti aku sedang membawa karung beras
"B-braddhh lepaskanhh" ronta-nya
Ku banting tubuhnya ke kasur yang sering menjadi saksi pergulatan malam kita. Tidak, karena kita melakukannya tidak hanya di malam hari.
Kulepas semua yang menutupi tubuh indahnya. Dengan hitungan detik,aku berhasil membuatnya telanjang bulat didepanku.
Ku ambil vibrator dan dildo sebagai pelengkap pergulatan kali ini
Aku menyeringai
"B-braddhh please a-aku tidak bisa"
"Kau akan meminta lebih,baby"