::Jaminan Allah bagi pengikut petunjuk Al-Quran::
Orang yang berpegang dengan jaminan Allah, maka berpegangnya dia dengan janji yang Maha Tinggi bahawa Allah 'Azza wa jalla tidak akan memungkiri janji dan jaminanNya. Siapakah lagi yang tulen akan janjinya dan benar, sedangkan Allah 'Azza wa jalla sudah berjanji akan memberi petunjuk apabila orang-orang memegangnya, maka ia tidak akan sesat dan tidak celaka.
Ibnu Abbas radhiyallahu anhu pernah berkata, Allah menjamin akan menganugerahkan hidayah dari kesesatan dan memberikan keselamatan pada hari perhitungan amal (kelak di akhirat) bagi orang yang benar-benar membaca al-Quran dan mengikuti petunjuk yang ada di dalamnya. Demikian itu sesuai dengan firman Allah,
"Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, maka ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (Thaha: 123-124)
Banda Aceh, Darussalam
Catatan Assunnah
@soulofiman
Orang yang berpegang dengan jaminan Allah, maka berpegangnya dia dengan janji yang Maha Tinggi bahawa Allah 'Azza wa jalla tidak akan memungkiri janji dan jaminanNya. Siapakah lagi yang tulen akan janjinya dan benar, sedangkan Allah 'Azza wa jalla sudah berjanji akan memberi petunjuk apabila orang-orang memegangnya, maka ia tidak akan sesat dan tidak celaka.
Ibnu Abbas radhiyallahu anhu pernah berkata, Allah menjamin akan menganugerahkan hidayah dari kesesatan dan memberikan keselamatan pada hari perhitungan amal (kelak di akhirat) bagi orang yang benar-benar membaca al-Quran dan mengikuti petunjuk yang ada di dalamnya. Demikian itu sesuai dengan firman Allah,
"Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, maka ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (Thaha: 123-124)
Banda Aceh, Darussalam
Catatan Assunnah
@soulofiman