Atma menetap dalam loka candrawama, Tuan Batavia bertandang hadirkan secercah rona. Berbalut nuraga, dua daksa jatuh mencinta. Jari jemari bertaut, bergandengan berdua menikmati euforia dewana. Bila seseorang bertanya perihal asmara, maka dengan lantang akan diri ini utarakan bahwasanya; rahsa yang tercipta lebih permai daripada memenangkan cuan berjuta-juta. Letup bahagia pada setiap sudut dada, serta kampa dama sebab dari labium membentuk kurva bak orang gila. Betapa indahnya memadu romansa bersama sang dayita.
ㅤㅤ
Dengan berani tungkai diajak menapaki titik kulminasi jatuh hati, tenggelam dalam berahi, 'tak berpikir perihal adorasi yang telah menanti, karena sudah siap bungkusan ceraki untuk mengobati. Demi galaksi yang menjadi saksi, diri t'lah terperangkap dalam afsun padmarini, elok dipandang selayaknya lazuardi.
Tuan perkasa, primadona kota. Ia; sebab dari senandika berteriak bahagia kala dua netra saling bersinggungan satu dengan yang lainnya. Kepala digerus oleh eunoia, ranum merah muda panjatkan do'a agar fana berubah menjadi amerta. Dibawah cakrawala berhias pendar jingga swastamita, para insan yang bersua satukan komponen asa. Diharap kelak kisah bahagia 'tak berujung pada episode rudita tanpa suara.
ㅤㅤ
Dengan berani tungkai diajak menapaki titik kulminasi jatuh hati, tenggelam dalam berahi, 'tak berpikir perihal adorasi yang telah menanti, karena sudah siap bungkusan ceraki untuk mengobati. Demi galaksi yang menjadi saksi, diri t'lah terperangkap dalam afsun padmarini, elok dipandang selayaknya lazuardi.
Tuan perkasa, primadona kota. Ia; sebab dari senandika berteriak bahagia kala dua netra saling bersinggungan satu dengan yang lainnya. Kepala digerus oleh eunoia, ranum merah muda panjatkan do'a agar fana berubah menjadi amerta. Dibawah cakrawala berhias pendar jingga swastamita, para insan yang bersua satukan komponen asa. Diharap kelak kisah bahagia 'tak berujung pada episode rudita tanpa suara.