Merapah; melanglang buana. Ruang antah berantah, ia arungi tanpa lelah. Tak menyerah, tak sumarah, tak pernah goyah. Meski ancala menjulang tinggi, takan bisa patahkan adorasi. Bak prajurit persistensi, semangat kian terpatri. Arkais, 'kan ia tepis. Lakuna 'kan ia jelajahi hingga menipis, harap tawa 'kan ganti sebuah tangis.
Dalam renjana terukir satu asma, Ratu Chandramaya. Wanodya anindya bagai Bulan purnama. Paras nan palapa, bak afsun buana. Kidung intuisi, lantunkan s'gala eulogi.
Ribuan doa rapalkan 'tuk Sang Pencipta. Harap lakuna, lara jua duka 'kan s'lalu jauh dari sukma.
Dalam renjana terukir satu asma, Ratu Chandramaya. Wanodya anindya bagai Bulan purnama. Paras nan palapa, bak afsun buana. Kidung intuisi, lantunkan s'gala eulogi.
Ribuan doa rapalkan 'tuk Sang Pencipta. Harap lakuna, lara jua duka 'kan s'lalu jauh dari sukma.