MENDAHULUKAN YANG LEBIH WAJIB
قَاعِدَةٌ مُهِمَّةٌ: مَنْ شَغَلَهُ الْفَرْضُ عَنِ النَّفْلِ فَهُوَ مَعْذُوْرٌ وَمَنْ شَغَلَهُ النَّفْلُ عَنِ الْفَرْضِ فَهُوَ مَغْرُوْرٌ
Kaedah Penting: “Barangsiapa yang disibukkan dengan hal-hal yang fardhu dari hal-hal yang sunnah (sehingga tidak sempat melakukannya) maka dia (dianggap) ma’dzur (diterima alasannya dan dimaklumi), dan barangsiapa yang disibukkan dengan hal-hal yang sunnah dari yang fardhu (sehingga dia tidak melaksanakannya) maka dia adalah orang yang tertipu.”
(dituturkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Syarah al-Bukhari).
Di antara yang termasuk hal-hal yang difardhukan oleh agama adalah:
1. Mempelajari ilmu tauhid sehingga mengetahui sifat-sifat wajib bagi Allah dan keimanan yang lain.
2. Menyebarkan aqidah Ahlussunnah Waljama’ah dan memperingatkan masyarakat dari orang-orang / kelompok-kelompok yang menyalahinya.
Maka pelajarilah lebih dahulu:
*Ilmu tauhid sebelum ilmu fiqih.
*Ilmu tauhid sebelum ilmu tasawwuf.
*Ilmu tauhid sebelum ilmu tafsir.
*Ilmu tauhid sebelum ilmu hadith.
*Ilmu tauhid sebelum semua cabang ilmu.
Karena ilmu tauhid adalah ilmu yang pertama dan utama yang harus diketahui oleh setiap orang mukallaf. ilmu tauhid merupakan barometer keselamatan seseorang di akhirat. Jika seseorang mempunyai tauhid / keimanan yang benar, maka dia ada jaminan masuk surga untuk selamanya (kekal di surga). Sedangkan jika seseorang mempunyai tauhid / keimanan yang salah, maka dia akan masuk neraka untuk selamanya (kekal di neraka).
Oleh karena itu, marilah kita luangkan waktu untuk mempelajari ilmu tauhid, seperti kitab Aqidatul Awam, Kifayatul Awam, Sullamut Taufiq dan semacamnya.
Semoga Allah memberikan hidayah, taufiq dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dimudahkan dalam melaksanakan ajaran agama Islam dengan mudah.
قَاعِدَةٌ مُهِمَّةٌ: مَنْ شَغَلَهُ الْفَرْضُ عَنِ النَّفْلِ فَهُوَ مَعْذُوْرٌ وَمَنْ شَغَلَهُ النَّفْلُ عَنِ الْفَرْضِ فَهُوَ مَغْرُوْرٌ
Kaedah Penting: “Barangsiapa yang disibukkan dengan hal-hal yang fardhu dari hal-hal yang sunnah (sehingga tidak sempat melakukannya) maka dia (dianggap) ma’dzur (diterima alasannya dan dimaklumi), dan barangsiapa yang disibukkan dengan hal-hal yang sunnah dari yang fardhu (sehingga dia tidak melaksanakannya) maka dia adalah orang yang tertipu.”
(dituturkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Syarah al-Bukhari).
Di antara yang termasuk hal-hal yang difardhukan oleh agama adalah:
1. Mempelajari ilmu tauhid sehingga mengetahui sifat-sifat wajib bagi Allah dan keimanan yang lain.
2. Menyebarkan aqidah Ahlussunnah Waljama’ah dan memperingatkan masyarakat dari orang-orang / kelompok-kelompok yang menyalahinya.
Maka pelajarilah lebih dahulu:
*Ilmu tauhid sebelum ilmu fiqih.
*Ilmu tauhid sebelum ilmu tasawwuf.
*Ilmu tauhid sebelum ilmu tafsir.
*Ilmu tauhid sebelum ilmu hadith.
*Ilmu tauhid sebelum semua cabang ilmu.
Karena ilmu tauhid adalah ilmu yang pertama dan utama yang harus diketahui oleh setiap orang mukallaf. ilmu tauhid merupakan barometer keselamatan seseorang di akhirat. Jika seseorang mempunyai tauhid / keimanan yang benar, maka dia ada jaminan masuk surga untuk selamanya (kekal di surga). Sedangkan jika seseorang mempunyai tauhid / keimanan yang salah, maka dia akan masuk neraka untuk selamanya (kekal di neraka).
Oleh karena itu, marilah kita luangkan waktu untuk mempelajari ilmu tauhid, seperti kitab Aqidatul Awam, Kifayatul Awam, Sullamut Taufiq dan semacamnya.
Semoga Allah memberikan hidayah, taufiq dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dimudahkan dalam melaksanakan ajaran agama Islam dengan mudah.