Kisah Burung Elang
Mengulik tentang burung elang mungkin takkan jauh-jauh dari bahasan soal kehebatannya. Ya, kamu tahu kalau burung ini adalah salah satu yang terhebat di angkasa. Sama hebatnya seperti hiu putih di lautan atau leopard di hutan belantara. Tentang elang, sebenarnya makhluk ini tak hanya bisa kita kagumi karena kehebatannya, tapi juga kisah hidupnya yang luar biasa berat.
Sejak muda elang hidup dengan keras. Mulai dari berlatih terbang, potensi dimangsa, dan lain sebagainya. Pun ketika umurnya sudah tua, elang tak berhenti menjalani hidup beratnya. Di usianya yang mau setengah abad, elang dihadapkan dua pilihan, mati atau terus hidup dengan berjuang. Elang di fase ini juga sama seperti manusia, mereka sangat mempertimbangkan segala pilihan. Dan berikut kisah selengkapnya tentang sang elang yang mungkin akan sangat menginspirasi dirimu.
>>Berikut ini 3 Filosofi tentang Burung Elang
1. Fokus pada tujuan
Kalian tentu sudah tahu bahwa elang memiliki pandangan yang sangat tajam. Dalam membidik mangsa, bahkan burung elang bisa melakukannya dari jarak puluhan kilometer. Kemampuan berburu elang juga didukung oleh kecepatan terbangnya yang mampu mencapai kecepatan 300 kilometer tiap jamnya. Jauh lebih cepat dari pacuan mobil lho guys! Itulah sebabnya elang termasuk kelompok hewan yang hampir selalu berhasil dalam hal berburu.
Kemampuan elang dalam berburu ini juga sekaligus bermakna untuk selalu fokus dalam menjalankan kehidupan. Fokus pada tujuan-tujuan yang ingin kita capai dengan mengerahkan segala kemampuan terbaik kita. Anggaplah bahwa tujuan akhir kita adalah sang mangsa bagi burung elang. Kerahkan usaha terbaikmu ya untuk mencapai mimpi itu!
2. Setia
Elang juga terkenal sebagai salah satu hewan yang setia kepada pasangan lho guys! Khususnya untuk jenis elang botak yang merupakan simbol negara Amerika Serikat. Sebanyak 80% hingga 90% burung elang bisa tetap setia kepada pasangannya lho bahkan hingga akhir hayatnya.
Tuh, elang aja setia, masa sih kalian enggak bisa setia kepada pasangan kalian?
3. Babak Kehidupan Baru
Ketika elang mengalami kondisi paruhnya yang terluka, elang akan berusaha terbang ke tempat tertinggi yang bisa ia capai. Elang akan berdiam diri di sarangnya selama 150 hari. Bukan sekedar mengasingkan diri lho! Elang harus meregenerasi tubuhnya sendiri guys. Pilihannya adalah tersiksa atau mati.
Elang akan mulai menghantam-hantamkan paruhnya ke bebatuan hingga paruhnya terlepas sepenuhnya. Selanjutnya, elang akan menunggu hingga paruh barunya tumbuh dengan sendirinya. Paruh barunya yang tajam akan ia gunakan untuk mulai mencabut cakar-cakarnya hingga terlepas sepenuhnya. Disusul juga dengan pencabutan seluruh bulu dari tubuhnya. Elang kemudian akan menunggu hingga cakar dan bulunya kembali tumbuh dengan yang baru. Setelah habis masa regenerasi selama 150 hari, elang akan siap kembali menjalani sisa 30 tahun kehidupannya dengan energi dan kekuatan yang terbarukan.
Filosofinya adalah bahwa untuk mencapai suatu impian besar dalam hidup, kita memang perlu berkorban. Pencapaian dalam hidup kita juga pasti memiliki fase-fase yang sulit dan menyakitkan bagi diri kita. Tapi percayalah, layaknya elang, setelah kesulitan akan ada kemudahan. Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian.
Mengulik tentang burung elang mungkin takkan jauh-jauh dari bahasan soal kehebatannya. Ya, kamu tahu kalau burung ini adalah salah satu yang terhebat di angkasa. Sama hebatnya seperti hiu putih di lautan atau leopard di hutan belantara. Tentang elang, sebenarnya makhluk ini tak hanya bisa kita kagumi karena kehebatannya, tapi juga kisah hidupnya yang luar biasa berat.
Sejak muda elang hidup dengan keras. Mulai dari berlatih terbang, potensi dimangsa, dan lain sebagainya. Pun ketika umurnya sudah tua, elang tak berhenti menjalani hidup beratnya. Di usianya yang mau setengah abad, elang dihadapkan dua pilihan, mati atau terus hidup dengan berjuang. Elang di fase ini juga sama seperti manusia, mereka sangat mempertimbangkan segala pilihan. Dan berikut kisah selengkapnya tentang sang elang yang mungkin akan sangat menginspirasi dirimu.
>>Berikut ini 3 Filosofi tentang Burung Elang
1. Fokus pada tujuan
Kalian tentu sudah tahu bahwa elang memiliki pandangan yang sangat tajam. Dalam membidik mangsa, bahkan burung elang bisa melakukannya dari jarak puluhan kilometer. Kemampuan berburu elang juga didukung oleh kecepatan terbangnya yang mampu mencapai kecepatan 300 kilometer tiap jamnya. Jauh lebih cepat dari pacuan mobil lho guys! Itulah sebabnya elang termasuk kelompok hewan yang hampir selalu berhasil dalam hal berburu.
Kemampuan elang dalam berburu ini juga sekaligus bermakna untuk selalu fokus dalam menjalankan kehidupan. Fokus pada tujuan-tujuan yang ingin kita capai dengan mengerahkan segala kemampuan terbaik kita. Anggaplah bahwa tujuan akhir kita adalah sang mangsa bagi burung elang. Kerahkan usaha terbaikmu ya untuk mencapai mimpi itu!
2. Setia
Elang juga terkenal sebagai salah satu hewan yang setia kepada pasangan lho guys! Khususnya untuk jenis elang botak yang merupakan simbol negara Amerika Serikat. Sebanyak 80% hingga 90% burung elang bisa tetap setia kepada pasangannya lho bahkan hingga akhir hayatnya.
Tuh, elang aja setia, masa sih kalian enggak bisa setia kepada pasangan kalian?
3. Babak Kehidupan Baru
Ketika elang mengalami kondisi paruhnya yang terluka, elang akan berusaha terbang ke tempat tertinggi yang bisa ia capai. Elang akan berdiam diri di sarangnya selama 150 hari. Bukan sekedar mengasingkan diri lho! Elang harus meregenerasi tubuhnya sendiri guys. Pilihannya adalah tersiksa atau mati.
Elang akan mulai menghantam-hantamkan paruhnya ke bebatuan hingga paruhnya terlepas sepenuhnya. Selanjutnya, elang akan menunggu hingga paruh barunya tumbuh dengan sendirinya. Paruh barunya yang tajam akan ia gunakan untuk mulai mencabut cakar-cakarnya hingga terlepas sepenuhnya. Disusul juga dengan pencabutan seluruh bulu dari tubuhnya. Elang kemudian akan menunggu hingga cakar dan bulunya kembali tumbuh dengan yang baru. Setelah habis masa regenerasi selama 150 hari, elang akan siap kembali menjalani sisa 30 tahun kehidupannya dengan energi dan kekuatan yang terbarukan.
Filosofinya adalah bahwa untuk mencapai suatu impian besar dalam hidup, kita memang perlu berkorban. Pencapaian dalam hidup kita juga pasti memiliki fase-fase yang sulit dan menyakitkan bagi diri kita. Tapi percayalah, layaknya elang, setelah kesulitan akan ada kemudahan. Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian.