Tatapan itu kian melunak,
seperti layaknya anjing yang kehilangan tuan nya.
Ia berkata, "Tinggalkan saya sendiri, kumohon."
Bagaikan belati menusuk dada, kupeluk ia sedikit menenangkan.
"Kenapa semua orang jahat?"
Lirihan itu terdengar memilukan, tak ada lagi lengkungan indah rupawan yang terhias.
"Tidak, jangan takut. Aku di sini." layaknya memeluk sebuah ringkihan, tangisan itu pecah seketika.
"Kenapa engkau tidak pergi dan memilih di sini?" ia memukul pelan, sarat akan ia sudah tak sanggup merampung jiwa nya sendiri.
Terkekeh pelan sebelum akhirnya saya mengusap air mata nya dan memandang indah wajah cantiknya.
"Saya di sini untuk kamu, seseorang yang memang terlahir ditakdirkan untuk kamu. Jangan menangis, saya pun disini, tak akan----"
sebelum saya menyelesaikannya, cairan pekat berwarna merah mengotori baju saya dan sebelum semuanya menggelap, ia memicing dan tertawa.
seperti layaknya anjing yang kehilangan tuan nya.
Ia berkata, "Tinggalkan saya sendiri, kumohon."
Bagaikan belati menusuk dada, kupeluk ia sedikit menenangkan.
"Kenapa semua orang jahat?"
Lirihan itu terdengar memilukan, tak ada lagi lengkungan indah rupawan yang terhias.
"Tidak, jangan takut. Aku di sini." layaknya memeluk sebuah ringkihan, tangisan itu pecah seketika.
"Kenapa engkau tidak pergi dan memilih di sini?" ia memukul pelan, sarat akan ia sudah tak sanggup merampung jiwa nya sendiri.
Terkekeh pelan sebelum akhirnya saya mengusap air mata nya dan memandang indah wajah cantiknya.
"Saya di sini untuk kamu, seseorang yang memang terlahir ditakdirkan untuk kamu. Jangan menangis, saya pun disini, tak akan----"
sebelum saya menyelesaikannya, cairan pekat berwarna merah mengotori baju saya dan sebelum semuanya menggelap, ia memicing dan tertawa.