KIAT BERKEBUN
Bacaan: Markus 4:1-9
NATS: Yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah (Markus 4:20)
Suatu hari, saya membeli sebuah buku tentang berkebun dan memperoleh sebuah nasihat yang bagus, "Rawatlah tanahnya, dan tidak perlu khawatir dengan tanamannya. Jika tanahnya bagus, setiap benih pasti berakar dan bertumbuh."
Melalui perumpamaan tentang seorang penabur di dalam Markus 4, Yesus berbicara tentang betapa pentingnya "tanah yang baik". Dia menyebutkan tanah yang baik untuk menjelaskan tentang orang-orang yang "mendengar" firman Allah, "menerimanya", dan "berbuah" (ayat 20). Jika kita menjaga hati kita tetap lembut dan terbuka, maka firman Allah akan berakar, bertumbuh, dan menghasilkan buah.
Menurut teori berkebun, kehidupan ada di dalam benih. Dalam kondisi yang benar, benih itu akan bertumbuh sampai dewasa dan menghasilkan buah. Dengan cara yang sama, benih firman yang ditanam di tanah yang baik, yaitu hati yang terbuka, akan bertumbuh hingga karakter Yesus terlihat.
Bagi orang kristiani, kuasa kehidupan rohani berasal dari Roh Kudus yang berdiam di dalam hati. Jika kita membuka hati kita pada firman, disertai kerinduan yang dalam untuk menaatinya, maka Roh Kudus akan membuat kita bertumbuh dan berbuah (Galatia 5:22,23).
Kita tidak dapat membuat diri kita sendiri bertumbuh, sebagaimana kita tidak dapat memaksakan pertumbuhan benih di kebun kita. Namun, kita dapat memelihara tanahnya, dengan menjaga hati kita tetap lembut, terbuka, dan taat pada firman Allah. Maka akhirnya, kita pun akan menghasilkan buah kebenaran.
Tanah macam apakah hati Anda? --David Roper
HATI YANG TERBUKA KEPADA ALLAH
ADALAH TANAH TEMPAT BENIH FIRMAN ALLAH TUMBUH SUBUR
#ASQMUSE