Yuk_Ngaji Semarang dan repost
::
📬 KEMATIAN ADALAH SUATU KEPASTIAN
Ditulis oleh Ustadz Abul Abbas Muhammad Ihsan rahimahullah
Allah subhanahu wa ta’ala adalah Dzat Yang Mahakuasa melakukan segala sesuatu yang Dia kehendaki. Semua dilakukan sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya. Segala yang Allah subhanahu wa ta’ala kehendaki pasti akan terjadi, tak ada seorang pun yang bisa menghalangi.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
إِنَّمَآ أَمۡرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيًۡٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
“Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, ‘Jadilah!’ Maka terjadilah ia.” (Yasin: 82)
Rasulullah ﷺ bersabda,
اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ
“Ya Allah, tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi apa yang telah Engkau berikan, dan tidak ada seorang pun yang mampu memberi apa yang telah Engkau halangi.” (Muttafaqun alaih, dari sahabat al-Mughirah bin Syu’bah radhiallahu anhu)
Salah satu di antara sekian banyak perkara yang Allah subhanahu wa ta’ala kehendaki adalah kematian seorang hamba. Ya, ketika rohnya berpisah dari jasad dan menuju alam kubur.
Umur setiap hamba telah ditentukan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam sebuah kitab yang ada di sisi-Nya, tidak akan dikurangi atau ditambah melebihi apa yang telah ditetapkan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَٱللَّهُ خَلَقَكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطۡفَةٍ ثُمَّ جَعَلَكُمۡ أَزۡوَٰجًاۚ وَمَا تَحۡمِلُ مِنۡ أُنثَىٰ وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلۡمِهِۦۚ وَمَا يُعَمَّرُ مِن مُّعَمَّرٖ وَلَا يُنقَصُ مِنۡ عُمُرِهِۦٓ إِلَّا فِي كِتَٰبٍۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ
“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Tidak ada seorang perempuan pun yang mengandung dan melahirkan, melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan tidak dipanjangkan umur seseorang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.” (Fathir: 11)
Tatkala jatah umur yang telah ditentukan tersebut telah habis, itulah ajalnya. Ia tidak akan mungkin lari darinya. Allah subhanahu wa ta’ala menyatakan,
وَلَن يُؤَخِّرَ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِذَا جَآءَ أَجَلُهَاۚ وَٱللَّهُ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
“Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (al-Munafiqun: 11)
قُلۡ إِنَّ ٱلۡمَوۡتَ ٱلَّذِي تَفِرُّونَ مِنۡهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمۡۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan’.” (al-Jumu’ah: 8)
Beragam cara dan usaha yang diupayakan oleh keluarga serta sanak kerabatnya tidak akan mampu menghalangi ajalnya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
أَيۡنَمَا تَكُونُواْ يُدۡرِككُّمُ ٱلۡمَوۡتُ وَلَوۡ كُنتُمۡ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍۗ
“Di mana pun kamu berada, kematian akan menemuimu kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kukuh.” (an-Nisa: 78)
Kematian adalah ketetapan bagi seluruh makhluk-Nya yang memiliki ruh, meskipun ia adalah makhluk yang paling mulia, seperti para nabi dan rasul alaihimus salam. Allah subhanahu wa ta’ala memberitakan kepastian itu,
كُلُّ نَفۡسٍ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.” (Ali Imran: 185)
Selengkapnya baca: https://asysyariah.com/kematian-adalah-kepastian-apa-yang-sudah-engkau-siapkan/?am
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
📬 KEMATIAN ADALAH SUATU KEPASTIAN
Ditulis oleh Ustadz Abul Abbas Muhammad Ihsan rahimahullah
Allah subhanahu wa ta’ala adalah Dzat Yang Mahakuasa melakukan segala sesuatu yang Dia kehendaki. Semua dilakukan sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya. Segala yang Allah subhanahu wa ta’ala kehendaki pasti akan terjadi, tak ada seorang pun yang bisa menghalangi.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
إِنَّمَآ أَمۡرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيًۡٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
“Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, ‘Jadilah!’ Maka terjadilah ia.” (Yasin: 82)
Rasulullah ﷺ bersabda,
اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ
“Ya Allah, tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi apa yang telah Engkau berikan, dan tidak ada seorang pun yang mampu memberi apa yang telah Engkau halangi.” (Muttafaqun alaih, dari sahabat al-Mughirah bin Syu’bah radhiallahu anhu)
Salah satu di antara sekian banyak perkara yang Allah subhanahu wa ta’ala kehendaki adalah kematian seorang hamba. Ya, ketika rohnya berpisah dari jasad dan menuju alam kubur.
Umur setiap hamba telah ditentukan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam sebuah kitab yang ada di sisi-Nya, tidak akan dikurangi atau ditambah melebihi apa yang telah ditetapkan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَٱللَّهُ خَلَقَكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطۡفَةٍ ثُمَّ جَعَلَكُمۡ أَزۡوَٰجًاۚ وَمَا تَحۡمِلُ مِنۡ أُنثَىٰ وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلۡمِهِۦۚ وَمَا يُعَمَّرُ مِن مُّعَمَّرٖ وَلَا يُنقَصُ مِنۡ عُمُرِهِۦٓ إِلَّا فِي كِتَٰبٍۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ
“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Tidak ada seorang perempuan pun yang mengandung dan melahirkan, melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan tidak dipanjangkan umur seseorang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.” (Fathir: 11)
Tatkala jatah umur yang telah ditentukan tersebut telah habis, itulah ajalnya. Ia tidak akan mungkin lari darinya. Allah subhanahu wa ta’ala menyatakan,
وَلَن يُؤَخِّرَ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِذَا جَآءَ أَجَلُهَاۚ وَٱللَّهُ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
“Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (al-Munafiqun: 11)
قُلۡ إِنَّ ٱلۡمَوۡتَ ٱلَّذِي تَفِرُّونَ مِنۡهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمۡۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan’.” (al-Jumu’ah: 8)
Beragam cara dan usaha yang diupayakan oleh keluarga serta sanak kerabatnya tidak akan mampu menghalangi ajalnya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
أَيۡنَمَا تَكُونُواْ يُدۡرِككُّمُ ٱلۡمَوۡتُ وَلَوۡ كُنتُمۡ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍۗ
“Di mana pun kamu berada, kematian akan menemuimu kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kukuh.” (an-Nisa: 78)
Kematian adalah ketetapan bagi seluruh makhluk-Nya yang memiliki ruh, meskipun ia adalah makhluk yang paling mulia, seperti para nabi dan rasul alaihimus salam. Allah subhanahu wa ta’ala memberitakan kepastian itu,
كُلُّ نَفۡسٍ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.” (Ali Imran: 185)
Selengkapnya baca: https://asysyariah.com/kematian-adalah-kepastian-apa-yang-sudah-engkau-siapkan/?am
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ