H E R A C A M I A

't-tentu saja boleh,' kekeh, melepas jabatan.

'sebentar lagi jam masuk, kau ingin kembali sekarang kyung?' tanya manager chanyeol menoleh kearah kyungsoo.

melihat jam di tangannya, 'ah iya, tentu saja pak,'

'hyun, aku harus kembali ke kantor karena pekerjaanku masih banyak,'

'kamu jangan terlalu lama disini ya, dan jangan menghabiskan banyak uang.' tegas kyungsoo kepada pacarnya itu.

'iya baiklah, bawelnya lelaki ini.' memeluk kyungsoo dengan erat.

kyungsoo membalas pelukan sohyun dan kemudian memberikan kecupan di keningnya.

melihat pemandangan tersebut, manager chanyeol langsung mengeluarkan uang dan meletakkannya diatas meja kemudian berjalan keluar terlebih dahulu.

'kyung, saya tunggu di mobil ya.' ucap managernya.

'baik pak!' jawab kyungsoo.

'sudah ya, aku pergi dulu, kamu hati-hati selalu,'

'nanti kalau aku pulang lebih awal, akan ku sempatkan sedikit waktu untuk mampir ke tempatmu.'

kyungsoo mengelus kepala sohyun, kemudian beranjak pergi dengan melambaikan tangan dan senyum dibibirnya.

'dahhh kyung!!' sohyun membalas lambaian tangan kyungsoo tidak lupa senyum dibibirnya.

kyungsoo dan manager chanyeol kembali ke kantor.

selama di mobil, keduanya hanya saling diam dan tidak ada yang membuka perbincangan.

manager chanyeol berjalan kearah meja kyungsoo.

kyungsoo masih dengan posisinya membungkukkan sedikit badannya.

'apa kau sudah makan?' tanya manager chanyeol.

'belum pak, saya masih sedikit ada kerjaan yang harus diselesaikan.' jawab kyungsoo dengan spontan.

'kamu tidak mau melihat saya? dan akan terus membungkuk seperti itu?' tertawa pelan melihat kyungsoo yang begitu lucu.

kyungsoo sangat gugup saat itu, pikirannya seketika kacau dan keringat pun mulai bercucuran dibagian keningnya.

'e-eh, iya saya lupa hahaha,' mengangkat badannya, posisinya sekarang langsung berhadapan dengan manager chanyeol.

'saya akan menyelesaikan kerjaan saya terlebih dahulu, baru saya pergi makan.' ucap kyungsoo diakhiri dengan senyum kecil.

'saya ingin mengajakmu makan sekarang.' tawar manager chanyeol.

'tapi sa ...' jawab kyungsoo terputus.

'saya tidak suka penolakan.' memiringkan sedikit kepalanya dan senyum manis dibibirnya.

itu sudah akhir bagi kyungsoo, dia tidak akan bisa beralasan lagi untuk menolak ajakan managernya tersebut.

kyungsoo merapihkan meja kerjanya, dengan manager chanyeol yang menunggu di ujung pintu dan kemudian mereka berdua keluar dari dalam ruangan.

'saya mau makan diluar, tidak di kantin belakang.' kata manager chanyeol dengan menoleh kearah kyungsoo.

'a— ah, i-iya,' jawab kyungsoo seketika gugup karena pandangan managernya.

'ttapi tidak tterlalu lama kan? saya belum menyelesaikan kerjaan saya ttadi.'

'baiklah.' jawab manager chanyeol dengan sedikit senyum.
.
.
.

'pesanlah apa yang kau mau, pastikan kau kenyang nanti ya.' manager chanyeol memberikan buku menunya.

'baiklah pak, terimakasih.' menerima bukunya dengan menundukkan sedikit kepala.

beberapa menit dilewatkan dengan menyantap makanan yang telah dihidangkan.

tidak ada yang memulai pembicaraan karena sedang makan dan sedikit gugup.

'hei kyung!' suara wanita lembut yang menepuk pundak kyungsoo.

kyungsoo sedikit terkejut sehingga menumpahkan sedikit makanannya.

'hahaha maafkan aku kyung.' permintaan maaf dari wanita tersebut dengan sedikit tawanya.

kyungsoo membalikkan badannya dan melihat wanita tersebut dengan muka kagetnya.

kyungsoo bangkit dari kursinya, 'wahh! sohyun,'

'maaf kemarin aku tidak sempat menemuimu, karena aku menghabiskan malamku bersama dengan ibuku.'

kyungsoo memegang tangan wanita yang bernama sohyun tersebut dengan muka memelas maaf.

manager chanyeol hanya memandangi dengan muka heran, karena tidak mengerti apa yang terjadi di hadapannya.

sohyun dan kyungsoo sibuk berbicara berdua sehingga sedikit lupa dengan adanya manager chanyeol.

'ya begitulah kyung hahaha,' ucap sohyun kekeh.

sohyun menoleh kearah manager chanyeol, 'itu temanmu?'

manager chanyeol memberikan senyum kepada sohyun yang kemudian melanjutkan menyantap makanannya.

'oh itu, kenalkan dia managerku di kantor,'

'dia sangat tampan, gagah dan baik hati yun!' kata kyungsoo memuji managernya itu, sehingga membuat manager chanyeol tersenyum ketika mendengarnya.

'wahhh!!' sohyun duduk dikursi tepat sebelah manager chanyeol.

'benar sekali, dia memang sangat tampan,'

'tidak sepertimu ya kyung.' menatap manager chanyeol dengan wajah centilnya.

manager chanyeol hanya terus tersenyum ketika mendapat pujian-pujian dari orang lain.

'heii, aku tidak terlalu jelek ya!' tegas kyungsoo tidak terima dibandingkan dengan managernya itu.

'yasudahlah, terima saja kalau kau memang kalah dari managermu ini.' balas sohyun meledek kyungsoo.

'hahh,'

'pak.' kata kyungsoo.

'iya, ada apa kyung?' jawab managernya.

'kenalkan, dia pacarku, namanya sohyun.' kyungsoo mengelus kepala sohyun.

raut wajah manager chanyeol sedikit berubah saat mendengar ucapan kyungsoo.

terlihat jelas bahwa ada sesuatu yang terjadi dan dia tetap memaksakan bibirnya untuk tersenyum.

'o-oh, s—saya park chanyeol,' mengulurkan tangannya.

'kamu bisa panggil saya chanyeol, atau apapun yang mau kamu sebut.'

menjabat tangan manager chanyeol, 'saya kim so-hyun! boleh saya panggil kak chanyeol saja?' melontarkan senyum dari bibirnya.

'terimakasih pak manager!' memberi senyum kearah managernya dengan melambaikan tangan dari balik pagar.

'hati-hati dijalan,'

'terimakasih untuk makan bersamanya tadi!'

manager chanyeol hanya tersenyum menatap kearah kyungsoo dengan membalas lambaian tangannya kemudian menjalankan mobilnya.
.
.
.

'hallo bu, aku sudah pulang,' berjalan menemui ibunya dan langsung memeluk erat wanita cantik tersebut.

'maaf sedikit terlambat, karena ada sesuatu yang tidak bisa dilewati.'

'hahaha gapapa nak,' mengelus kepala kyungsoo dengan senyum dibibirnya tidak lupa.

'kamu sudah makan belum? biar ibu buatkan sarapan untukmu.' menangkup kedua pipi kyungsoo dengan menatapnya.

'ssud ..' jawab kyungsoo yang kemudian dipotong oleh ibunya.

'kamu sudah semakin dewasa,'

'ibu terlalu banyak menyusahkanmu,'

'ibu sangat bahagia memiliki anak sepertimu kyung.' memeluk erat kyungsoo dengan meneteskan beberapa kali airmatanya.

seketika suasana berubah menjadi sedikit sendu, membuat kyungsoo dengan tidak sadar meneteskan air matanya.

kyungsoo membalas pelukan tersebut dengan sangat erat dan penuh kasih sayang.

'ibu,'

'ibu ga pernah nyusahin aku bu, justru aku yang selalu rengek kepada ibu,'

'tapi ibu ga pernah bosen dengerin rengekanku, dan membuatku senang kembali.'

kyungsoo melepas pelukannya kemudian memegang kedua tangan ibunya.

'sudah ya bu,' kyungsoo menghapus airmata diwajah ibunya.

'sekarang kita makan saja, perutku rasanya sudah lapar kembali nih.' sedikit memberikan senyum dan mengajak ibunya kedapur.
.
.
.

/suara pintu terbuka/

'hallo kak xiu, selamat pagi!' sapa dari kyungsoo yang sudah fokus dengan layar komputer didepannya.

'pagi kyung,'

'kenapa kau rajin sekali pagi-pagi sudah pacaran dengan mesin itu.' nada lesu dan langsung duduk di kursi tempatnya sekalian mengeluarkan barang yang akan digunakan.

'hahaha, gpp ini sekalian ngejar yang kemarin masih ada salah sedikit,' dengan sedikit tawa.

'kak xiu sudah sarapan?' tanya kyungsoo.

'sudah, tadi aku sempat beli nasi dipinggir jalan sekalian berangkat kesini.' langsung menyalakan mesin komputer didepannya.

'ah, baiklah kak.'
.
.
.

'ingin makan siang ga kamu kyung? aku mau ke kantin nih.' ajak kak xiumin bangkit dari kursinya.

'ngga dulu deh kak,' menoleh kearah kak xiumin.

'masih ada sedikit kerjaan, harus ku selesaikan secepatnya ini.' senyum kecil dan melambaikan tangan.

'baiklah, dasar anak rajin. aku keluar ya.'

tinggal kyungsoo didalam ruangan, yang masih tetap fokus dengan komputer didepannya.

hanya ditemani dengan suara detik-detik jarum jam yang terus berjalan.

/suara pintu terbuka/

membalikkan kursi, 'hallo kak xi ...,'

'ah pak manager,' bergegas bangkit dari kursinya dan membungkukan sedikit badannya.

'ada apa pak datang kemari?' kata kyungsoo dengan nada pelan dan lembutnya.

'a-ahh, iya, selamat makan pak!' kyungsoo langsung memulai menyantap makanan yang sudah dihidangkan.

selama beberapa menit tidak ada ucapan yang keluar dari mulut kedua lelaki tersebut.

hanya ada suara sendok dan garpu yang sedang beradu dengan piring.

sampai akhirnya kyungsoo telah menghabiskan makannya dan diikuti dengan managernya, kemudian mereka minum dengan langsung membersihkan mulut dengan tisu.

'jadi, tadi apa yang ingin kau ucapkan?' tanya managernya masih sibuk dengan tisu di mulutnya.

'itu, sebelumnya maaf pak, kita belum saling kenal'.

'wkwkw, iya saya sampai lupa memperkenalkan diri,'

'saya park chanyeol, kamu bisa panggil saya chanyeol atau apapun yang kamu mau.' mengulurkan tangannya kehadapan kyungsoo dengan sedikit tawa.

menjabat tangan chanyeol, 'baiklah pak manager, nama saya do kyungsoo, kerap dipanggil dengan sebutan kyungsoo bukan do.' menunjukan muka sinisnya sedikit.

'hahaha lebih lucu jika dipanggil do, seperti nada.' menatap muka kyungsoo dengan diikuti tawanya yang membuat kyungsoo sedikit kesal.

manager chanyeol sibuk dengan tawanya, sedangkan kyungsoo terus memasang muka kesalnya.

sangat lucu dan menggemaskan ketika kyungsoo memasang mimik wajah seperti itu, sampai menjadi sorot perhatian bagi para pengunjung cafe.
.
.
.

tak terasa sudah lama kyungsoo dan manager chanyeol didalam cafe, haripun sudah semakin gelap.

'pak manager, apakah kita sudah bisa kembali sekarang?' ucap kyungsoo yang sudah tidak nyaman dan ingin segera sampai dirumahnya.

melihat jam ditangannya, 'ah iya sudah terlalu gelap, saya juga ada janji,'

'saya langsung antar kamu kerumah saja ya?' bangkit dari kursinya dengan mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah.

'i-iya pak manager!'

beberapa menit berlalu, hening yang terasa di dalam mobil tersebut, hanya terdengar suara mesin mobil yang sedang berkerja.

sampai akhirnya,

'kita tidak langsung kerumahmu dulu tidak apa kan?' cetus manager kyungsoo, sembari tetap fokus dengan mengemudinya.

'a-ah, saya, tidak hal yang terlalu penting untuk dikerjakan juga hari ini,'

'maaf sebelumnya, memangnya kita akan kemana pak manager?' tanya kyungsoo dengan sesekali melirik ke arah managernya.

'saya lapar dan kebetulan teman saya baru membuka cabang cafe barunya, jadi sekalian saya ajak kamu kesana, tidak apa kan?' dengan menyalakan sebuah lagu barat agar sedikit membuat suasana tidak terlalu sunyi.

'ha,'

'ah, maaf pak, s-saya tid ... '

belum sempat kyungsoo menyelesaikan ucapannya, managernya langsung memotong ucapan kyungsoo.

'saya yang mengajak, saya yang tanggung, dan saya tidak suka dengan penolakan.' melirik kearah kyungsoo dengan muka seriusnya dan langsung mempercepat laju mobilnya.

hening kembali yang dirasa, karena perkataan managernya tadi yang langsung membuat kyungsoo mulai merasa sangat tidak enak dan tidak ingin berada disana saat itu.

suara mesin mobil mulai tidak terdengar, berhenti tepat didepan sebuah bangunan besar yang mewah.

kyungsoo melihat dari balik kaca mobil dengan raut yang terkagum tapi tetap dengan perasaan tidak enaknya.

'hei, turun tidak? kita sudah sampai.' ajak managernya dengan membukakan pintu mobilnya.

kyungsoo hanya menoleh dan memberi sebuah anggukkan kemudian turun dari mobil.

managernya kemudian berjalan menuju pintu cafe dan melihat kearah kyungsoo dengan menggerakan kepala yang memberi tanda 'ikuti aku'.

dengan raut polos dan perasaan tidak enaknya, kyungsoo langsung mengikuti langkah managernya menuju pintu cafe.
.
.
.

memberi sebuah buku tipis 'itu buku menunya, kau sebut saja apa yang mau dipesan.'

lagi-lagi kyungsoo tidak berbicara, langsung menerima dan memesan makanan yang sekiranya tidak terlalu mahal.

tapi seketika, mata kyungsoo langsung melebar ketika melihat daftar menu.

kyungsoo sangat terkejut dengan list harga yang tertulis diatas buku tipis itu.

dengan sedikit keringat yang mulai membasahi dahinya, kyungsoo langsung menutup buku menunya dan menaruhnya kembali.

'p-ppak,'

'maaf, sepertinya perut saya sedikit perih dan tidak terlalu bernafsu untuk makan.' menundukkan sedikit kepalanya, dengan memegang perutnya.

managernya hanya melirik sekilas dengan tatapan tidak pedulinya, karena dia sudah tau apa yang dilakukan oleh kyungsoo.

'saya yang pesankan,' dengan menaruh buku menu dan menatap kyungsoo.

'perlu diingat, saya tidak suka penolakan.' menunjukkan senyum tipis dibibirnya.

melihat senyuman tersebut, membuat kyungsoo sedikit kesal dengan managernya, dan bergumam dalam hati.

'kenapa aku selalu gagal ketika nolak penawaran dia??!!'

'harusnya dari awal aku tidak usah ikut menumpangi mobilnya itu.'

kyungsoo terus bergumam, sampai tiba pesanan yang langsung dihidangkan tepat didepannya.

'makanlah, jangan hanya dipandang,'

'nanti dia jatuh cinta kalau dipandang terus olehmu, hahaha.' sedikit lelucon dari managernya dengan tawa kecil dan raut yang sedikit menggemaskan.

'a-ah, hahaha, i-iya, sebentar, maaf sebelu ...'

lagi-lagi belum sempat untuk menyelesaikan ucapannya, kyungsoo langsung harus diam karena managernya memotong kembali ucapannya.

'mari makan dulu, tidak baik jika ditunda,'

'sebelum makanannya tidak hangat lagi, nanti sedikit tidak enak.' melahap sendokan pertamanya, sembari memberi senyum kecil kepada kyungsoo.

|| plot ku lanjut nanti ya, lagi sibuk ngurus channel lain dulu. jangan di unsubscribe ya, masih aktif kok! 🙏