senyuman yang indah menghiasi wajahmu yang elok itu. aku terpana hingga tak bisa merasa, nayanikamu memikat diriku 'tuk terus selalu bersamamu. aku bergeming, saat diriku mencoba menatap manik matamu dengan seksama serendipiti muncul tiba-tiba pada kalbu. manik padmarini yang selalu membuatku bahagia hingga ingin merasakan berahi dalam jangka waktu yang lama. di Bandung ini afsun yang dahulu terlihat aksa, sekarang tidak lagi. kau menemuiku tanpa adanya fiat antara kita berdua, namun aku bahagia perasaan gamang yang selalu menghantuiku seketika hilang. Bandung menjadi saksi bisu dari perjuanganmu, harsa akan hidup di bentala masuk dalam enoiaku. satya dari egnima ini 'tlah terungkap, yaitu kita berdua. jeremba yang selalu kau berikan kepadaku membuatku tak ingin berpisah darimu. Bandung yang kiwari ini, berbeda dari awal pertemuan kita. waktu dan latar memang berbeda namum, raga dan perasaan kita masih sama.