1O : 3O P.M
ε€γζγγ
Malam ini aku berusaha untuk memejamkan mataku, memaksa diriku sendiri untuk berwisata ke alam mimpi, hari dimana yang biasa ku jalani bersamamu justru kini berubah menjadi hari dimana aku kehilangan mu.
Aku lelah, sungguh.. sehingga rasanya air mata ku sudah tak mampu lagi untuk mengalir, raga ku lelah namun jiwa ku terus saja memikirkan mu. Apakah aku bisa bahagia tanpa kehadiranmu? Apakah aku mampu untuk melangkah tanpa uluran tanganmu?
Aku tidak bisa kembali menggenggam tanganmu, merasakan hangatnya lelucon-lelucon aneh mu, yang bisa ku rasakan saat ini hanya rasa sepi nan dingin. Aku ingin kembali, namun sayangnya kita tidak bisa memulai kembali.
Meski tak mampu untuk terlelap pada malam itu, matahari tetap akan terbit lalu aku hanya bisa melihatnya, melihat sesuatu yang berubah dan melihat sesuatu yang berakhir, serta sesuatu yang dimulai. Aku tetap bisa hidup tanpamu, tetapi hal itu membuat hatiku sakit sangat sakit.
ε€γζγγ
Malam ini aku berusaha untuk memejamkan mataku, memaksa diriku sendiri untuk berwisata ke alam mimpi, hari dimana yang biasa ku jalani bersamamu justru kini berubah menjadi hari dimana aku kehilangan mu.
Aku lelah, sungguh.. sehingga rasanya air mata ku sudah tak mampu lagi untuk mengalir, raga ku lelah namun jiwa ku terus saja memikirkan mu. Apakah aku bisa bahagia tanpa kehadiranmu? Apakah aku mampu untuk melangkah tanpa uluran tanganmu?
Aku tidak bisa kembali menggenggam tanganmu, merasakan hangatnya lelucon-lelucon aneh mu, yang bisa ku rasakan saat ini hanya rasa sepi nan dingin. Aku ingin kembali, namun sayangnya kita tidak bisa memulai kembali.
Meski tak mampu untuk terlelap pada malam itu, matahari tetap akan terbit lalu aku hanya bisa melihatnya, melihat sesuatu yang berubah dan melihat sesuatu yang berakhir, serta sesuatu yang dimulai. Aku tetap bisa hidup tanpamu, tetapi hal itu membuat hatiku sakit sangat sakit.