ㅤㅤㅤㅤ✶ഒ Love.
Pada suatu sore yang damai, Anësha duduk di atap dan menulis sesuatu untuk kekasihnya jika mereka tidak bersama lagi. Anësha selalu punya firasat buruk saat malam tiba, jadi Jaemin mengerti itu. Jaemin datang dan bertanya padanya "Apa yang kamu lakukan, sayang?" tanyanya sambil melihat kertas itu, Anësha menjawab “Tidak apa-apa Kak, hanya pesan” jawabnya lalu kembali menulis. Jaemin terus memperhatikan gerakan tangan Anësha, dia tahu apa yang akan ditulis kekasihnya "Apakah ini tentang perpisahan lagi?" tanya Jaemin lalu Anësha mengangguk. Jaemin menghentikan aktivitas Anësha dan menatap manik hitam wanita itu "Sayang, jangan pernah berpikir seperti ini.. kita pasti akan terus bersama! Tolong, aku takut kamu seperti ini," kata Jaemin lalu menunduk, Anësha sedih lalu dia menundukkan kepalanya untuk menatap kekasihnya "Kak, aku hanya menulis, aku juga tidak ingin berpisah denganmu" kata Anësha dan memeluk pacarnya
Pada suatu sore yang damai, Anësha duduk di atap dan menulis sesuatu untuk kekasihnya jika mereka tidak bersama lagi. Anësha selalu punya firasat buruk saat malam tiba, jadi Jaemin mengerti itu. Jaemin datang dan bertanya padanya "Apa yang kamu lakukan, sayang?" tanyanya sambil melihat kertas itu, Anësha menjawab “Tidak apa-apa Kak, hanya pesan” jawabnya lalu kembali menulis. Jaemin terus memperhatikan gerakan tangan Anësha, dia tahu apa yang akan ditulis kekasihnya "Apakah ini tentang perpisahan lagi?" tanya Jaemin lalu Anësha mengangguk. Jaemin menghentikan aktivitas Anësha dan menatap manik hitam wanita itu "Sayang, jangan pernah berpikir seperti ini.. kita pasti akan terus bersama! Tolong, aku takut kamu seperti ini," kata Jaemin lalu menunduk, Anësha sedih lalu dia menundukkan kepalanya untuk menatap kekasihnya "Kak, aku hanya menulis, aku juga tidak ingin berpisah denganmu" kata Anësha dan memeluk pacarnya