Kalo ditanya siapa teman terbaik yang pernah gue punya, jawabannya adalah
Carmeline. Dia adalah teman masa kecil yang sampai sekarang masih langgeng sama gue. Memori dalam kepala dengan sangat baik ingat momen pertama kali kita berdua ketemu. Keluarga gue pindah ke Bandung dari Jakarta karena dinas Papa di Kota Metropolitan terbesar nomor satu udah berakhir. Pagi menjelang siang hari kedua setelah pindahan, udara Bandung sejuk ketika pintu rumah diketuk pelan sama seseorang. Mama yang diiringi gue dari belakang membukakan pintu dan gue langsung bertatapan langsung dengan gadis berambut panjang yang kelihatan sepantaran sama gue, sementara Mama berhadapan dengan wanita paruh baya yang ternyata Ibunda Carmeline. Pertemuan itu adalah awal dari pertemanan gue dan Carmeline. Terhitung udah dua belas tahun gue bertumbuh bersama Carmeline di sisi gue, begitu pun sebaliknya. Mulai dari SD yang sama sampai sekarang perguruan tinggi yang ga pernah pisah, mulai dari mengenal cinta sampai patah hati karena cinta, mulai dari yang kemana-mana selalu pegangan tangan sampai susah ketemu karena kadang sibuk dengan urusan masing-masing, kita berdua udah mengalami fase itu semua. Carmeline yang ceria, suka ngomong dan bawel nomor satu, disatukan dengan gue yang cenderung pendiam, lebih suka mendengarkan dan seneng kalo dibawelin. Kita berdua bertolak-belakang satu sama lain, tapi perbedaan itu yang bikin kita makin erat dari hari ke hari, bulan ke bulan dan tahun ke tahun. Satu hal yang lebih istimewa lagi, gue dengan Carmeline punya tanggal, bulan dan tahun kelahiran yang sama, oleh karena itu udah jadi tradisi kita berdua buat selalu rayain ulang tahun bareng-bareng, walaupun sibuk, wajib tiup lilin di atas satu kue. Punya Carmeline dalam hidup adalah berkah yang akan terus gue syukuri karena dia udah jadi separuh jiwa yang kalau ga ada dia gue ga tau mesti gimana.