Noma’lum dan repost
kala itu kau datang, tuan
tepat bersama tawa riang kawan mu
seketika pandangan ku menubruk refleksi mu dengan segan, tuan
aku tau itu amat memalukan, tapi refleksi mu sungguh membekas seperti nyawa mu yang terasa membias
aku hanya bisa terdiam, memikirkan bias mu yang meredup hingga waktu ku yang tak berharga ini habis sia-sia
tapi, hari ini kau pergi kembali bersama tawa riang kawanmu dan juga secercah cahaya yang sedang mengikutimu dengan tarian lucu disana
sungguh serasi, aku hanya bisa tertawa miris dalam ekspekstasi luar biasa
andai aku bisa menjadi cahayamu, tuan