••
"Oke ini formal dulu. Jadi bagaimana proyek kalian ini? Sudah sampai mana setelah 2 hari saya tinggal."
Suasana di ruangan itu sungguh senyap, bahkan sampai terdengar suara detik jarum jam yang berada di sudut ruangan milik Jinyoung tersebut. Karena tak ada jawaban, Jinyoung mendengus kasar, dan mengusap wajah serta melonggarkan dasinya.
"Bin, Chan, Sung, gua tebak kalian belum membahas apa yang bakal kalian lakuin?"
Mereka mengangguk lemah. Jinyoung menatap tajam ke arah Changbin.
"Changbin, kemarin sudah saya serahi tanggung jawab, kenapa tidak kamu laksanakan?" Tanya Jinyoung.
"Maaf pak, kemarin kami mau memulainya, akan tetapi tiba-tiba terjadi sesuatu yang aneh. Benar-benar diluar nalar manusia." Jawab Changbin memelankan kalimat terakhirnya.
"Hah? Changbin, jangan terlalu sering bergaul dengan Chan deh, otakmu mulai tercemari." Kekeh Jinyoung.
"Kok saya? Saya emang suka hal-hal fiksi. Tapi saya takut sekarang karena hal itu terjadi ke saya. Bang, saya beneran serius. Tiap tubuh saya menyentuh tubuh si tupai ini, saya ngerasain lagi di setrum." Chan melipat tangannya kesal.
"Chan, ini proyek penting untuk kelulusan kalian, kamu ga seharusnya membahas hal-hal aneh seperti tadi." Jinyoung menatap Chan aneh.
Chan menatap Jisung, "Lihat sendiri saja kalau tidak percaya."
Chan mulai mendekati Jisung dan duduk di sebelahnya, tangannya menjulur ingin meraih tangan mungil itu. Jisung yang melihat Chan menggeleng kuat.
"Chan, jangan, itu sakit." Desis Jisung.
Chan mengabaikan perkataan Jisung dan Chan menggenggam tangan Jisung erat. Seperti sebelumnya, setelah tangan mereka bersentuhan timbul sensasi seperti tersetrum diantara mereka berdua. Begitu muncul kilatan putih Jinyoung benar-benar kaget.
"Arrgh t-tolong, tangan gua ga bisa lepas." Chan berteriak meminta tolong ketika sadar tautan tangan mereka tidak bisa terlepas.
Changbin dan Jinyoung langsung mendekat ke arah Chan dan Jisung tetapi tidak bisa, rasanya seperti ada perisai tak tampak mata yang menahan mereka. Chan mengalihkan pandangannya ke Jisung dan melihat wajahnya telah basah oleh air mata dan semakin lemah.
Chan menatap Jisung dan tersenyum di tengah rasa sakitnya sebelum semuanya menggelap.