๐ขRenungan Bagi yang Masih Hobi menuduh dengan tuduhan Menyembah Kuburan
ูููุง ุชููููู ู ูุง ููููุณู ูููู ุจููู ุนูููู ู ุฅูููู ุงูุณููู ูุนู ููุงููุจูุตูุฑู ููุงููููุคูุงุฏู ููููู ุฃููููุฆููู ููุงูู ุนููููู ู ูุณูุฆูููุง
๐พDan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempuยญnyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungยญjawabannya. (Qs: Al-Isra: 36)
๐Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengataยญkan bahwa makna la taqfu ialah la taqul (janganlah kamu mengatakan).
Menurut Al-Aufi, janganlah kamu menuduh seseorang dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuan bagimu tentang hal tersebut .
๐Qatadah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah janganlah kamu mengatakan bahwa kamu melihatnya, padahal kamu tidak melihatnya, atau kamu katakan bahwa kamu mendengarnya, padahal kamu tidak mendengarnya, atau kamu katakan bahwa kamu mengetahuinya, padahal kamu tidak mengetahuinya. Karena sesungguhnya Allah ๏ทป kelak akan meminta pertanggungjawaban darimu tentang hal tersebut secara keseluruhan.
๐นKesimpulan pendapat mereka, bahwa Allah ๏ทป melarang mengatakan sesuatu tanpa pengetahuan, bahkan melarang pula mengatakan sesuatu berdasarkan dzon (dugaan/prasangka) yang bersumber dari dugaan dan prasangka.
๐ฟPada ayat lain disebutkan :
ุงุฌูุชูููุจููุง ููุซููุฑูุง ู ููู ุงูุธููููู ุฅูููู ุจูุนูุถู ุงูุธููููู ุฅูุซูู ู
Jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. (Qs: Al-Hujurat: 12)
๐Di dalam hadis disebutkan :
"ุฅููููุงููู ู ููุงูุธูููููุ ููุฅูููู ุงูุธููููู ุฃูุฐุจู ุงููุญูุฏููุซู"
Jauhilah oleh kalian prasangka. Karena sesungguhnya praยญsangka itu adalah pembicaraan yang paling dusta.
๐บDi dalam kitab Sunnah Abu Daud di sebutkan:
"ุจูุฆูุณู ู ุทูุฉู ุงูุฑููุฌููู: ุฒูุนูู ููุง"
Seburuk-buruk sumber yang dijadikan pegangan oleh seseorang adalah yang berdasarkan prasangka.
๐Di kutib dari Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Isra, ayat 36
ูุงููู ุฃุนูู ....
ูููุง ุชููููู ู ูุง ููููุณู ูููู ุจููู ุนูููู ู ุฅูููู ุงูุณููู ูุนู ููุงููุจูุตูุฑู ููุงููููุคูุงุฏู ููููู ุฃููููุฆููู ููุงูู ุนููููู ู ูุณูุฆูููุง
๐พDan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempuยญnyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungยญjawabannya. (Qs: Al-Isra: 36)
๐Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengataยญkan bahwa makna la taqfu ialah la taqul (janganlah kamu mengatakan).
Menurut Al-Aufi, janganlah kamu menuduh seseorang dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuan bagimu tentang hal tersebut .
๐Qatadah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah janganlah kamu mengatakan bahwa kamu melihatnya, padahal kamu tidak melihatnya, atau kamu katakan bahwa kamu mendengarnya, padahal kamu tidak mendengarnya, atau kamu katakan bahwa kamu mengetahuinya, padahal kamu tidak mengetahuinya. Karena sesungguhnya Allah ๏ทป kelak akan meminta pertanggungjawaban darimu tentang hal tersebut secara keseluruhan.
๐นKesimpulan pendapat mereka, bahwa Allah ๏ทป melarang mengatakan sesuatu tanpa pengetahuan, bahkan melarang pula mengatakan sesuatu berdasarkan dzon (dugaan/prasangka) yang bersumber dari dugaan dan prasangka.
๐ฟPada ayat lain disebutkan :
ุงุฌูุชูููุจููุง ููุซููุฑูุง ู ููู ุงูุธููููู ุฅูููู ุจูุนูุถู ุงูุธููููู ุฅูุซูู ู
Jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. (Qs: Al-Hujurat: 12)
๐Di dalam hadis disebutkan :
"ุฅููููุงููู ู ููุงูุธูููููุ ููุฅูููู ุงูุธููููู ุฃูุฐุจู ุงููุญูุฏููุซู"
Jauhilah oleh kalian prasangka. Karena sesungguhnya praยญsangka itu adalah pembicaraan yang paling dusta.
๐บDi dalam kitab Sunnah Abu Daud di sebutkan:
"ุจูุฆูุณู ู ุทูุฉู ุงูุฑููุฌููู: ุฒูุนูู ููุง"
Seburuk-buruk sumber yang dijadikan pegangan oleh seseorang adalah yang berdasarkan prasangka.
๐Di kutib dari Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Isra, ayat 36
ูุงููู ุฃุนูู ....