Amin Paling Serius.


Channel's geo and language: not specified, not specified
Category: not specified


Dalam kunang dan kenang, semesta menunjukkan kisah usang yang kini mulai hilang ibarat senja yang terbang melayang bersama sang awang. Ini adalah akhir dari kisah yang tak pernah lahir dan tentang kamu yang bersikap seolah pernah hadir. @PeleraiRobot.

Related channels

Channel's geo and language
not specified, not specified
Category
not specified
Statistics
Posts filter


Bobo ya, Sayangku? 🩶


Iya enggak, kok, Cintaku.


Jadi pengen berhenti relasi, hehe.


Ini tentang gue, Sarajiwa Nadien. Yang selalu ditanya serius atau nggak sama kuliah yang ngambil jurusan dan fakultas hukum, karena kebanyakan orang gak yakin sama jalan yang gue ambil. Kata Ambu, "gimana mau yakin? Kerjaan Neng teh kaluar wae. Bukannya diem di rumah, istirahat, ngerjakeun tugas. Ieu mah kalahkah ameng we jeung rerencangan. Teuing tah ngerjakeun tugasna iraha, Neng mah, ah, sok diengke-engke wae tugas ti dosen teh." Iya, keseharian gue jadi mahasiswi ya gitu, habis kelas, ya bukan langsung balik ke rumah ngerjain tugas, malah ngopi.

Meskipun gak didukung banyak orang buat ngejar cita-cita, gue masih sanggup lewatin ini semua. Walau sambil nangis. Namanya pejuang masa depan, apapun bakal dilakuin demi masa depan terjamin. Terjamin bakal bingung. Kalau kata Hindia, "perjalanan yang jauh, kau bangun untuk bertaruh." Petaruh dan pahlawan kesiangan, yang bangunnya mepet sama jam kelas ini, kadang mau putus kuliah karena gak sanggup lewatin semuanya, terutama kelas pagi dan kelas malam.

Kata Hindia, "bilas muka, gosok gigi, evaluasi." Tapi, yang sebenarnya terjadi pada para mahasiswi dan mahasiswa disebagian dunia adalah, "bilas muka, gosok gigi, kelas lagi." Namanya juga petaruh dan pejuang masa depan yang harus sanggup hadapin semuanya sendiri, tapi kadang bilang, 'Tuhan, shareloc dong sesekali.' Gue selalu bilang ke diri sendiri, "harus kuat sampai sarjana hukum."




Ini bukan evaluasi, apalagi skripsi, ini yang dinamain perkenalan diri. Kalau kata pepatah, 'tak kenal, maka tak sayang' tapi sebenarnya tak kenal maka tak apa-apa. Tapi coba kenalin, gue Sarajiwa Nadine Sekarasha, biasa dipanggil Jiwa atau Nadine sama temen-temen. Lo boleh panggil gue apa aja, asal jangan sayang, kata Ama gue gak boleh. Kalau di rumah, gue biasa dipanggil 'Adek.' Sebenernya gue protes, tapi protes gue ga didengerin, jadi cukup tau. Gue mahasiswi fakultas hukum di Universitas Indonesia. Orang-orang suka nanya, "Seneng gak kuliah di UI?" Seneng mah seneng, siapa sih yang ga seneng kuliah di UI? Ya walau seneng juga, tetep aja bangkit dari kasur suka mepet sama jam kelas, hehehe.

Gue anak Ama Ambu yang lahir tanggal 28 Agustus 1996 awet muda kan gue? Gue, yang kata Ambu gue ditemuin lagi nangis di kardus depan pos satpam. Dulu sih nangis digituin. Kalau sekarang nggak, soalnya makin tua makin mirip Ama, jadi makin yakin kalau gue itu anak Ama. Ngomong-ngomong gue lahir di Jogja, remaja di Bandung, tapi semenjak Kakak gue kuliah di Jakarta, jadi ikut pindah. Pamaeh banget emang, gue juga ga bisa bahasa Jawa, bisanya Sunda. Soalnya ceritanya panjang dan nanti kepanjangan nih wacana, kapan-kapan ceritanya. Kesukaan gue itu seni lukis dan alam. Selain itu, gue juga suka musik, politik, sejarah sama senja. Sebelum masuk fakultas hukum, banyak banget cobaannya. Disuruh masuk ilkom lah, teknik lah, kedokteran lah, psikolog lah, dll. Tapi gue berhasil yakinin Ama sama Ambu, kalau gue tetep bakal pilih jurusan hukum. Kata Ama, "semua jurusan ada susah senengnya, Neng. Rungkad jeung lieur na ge aya."

Kata Ambu, "nakal boleh, tapi makan dulu." Gitu katanya, tapi kalau gue nakal, yang ada diomelin. Kalau sekarang mah lagi trend ceunah yang namanya MBTI teh, sama bahasa cinta alias love language. Bahasa cinta gue physical touch, words of affirmation, sama quality time. Ini MBTI gue INTP-T, tapi masih sering dibilang ekstrovert walau sebenarnya ambivert. Banyak banget mimpi yang harus gue capai, walau kerjaannya scroll tiktok sama twitter dari pagi ke pagi sambil dengerin podcast Rintik Sedu di spotify. Tapi gue gak semalas itu kok, gue masih bisa bangun pagi walau bangkitnya siang. Walau gue sering dimarahin orang rumah, gara-gara gue bangkit dan keluar kamar satu jam setelah gue bangun. Emang kenapa ya? Soalnya kata gue kasur itu racun dunia.


Ini potret si Mahasiswi awal semester, yang selalu mau keliatan oke kalau mau ngampus. Beda sama sekarang. Sekarang udah tengah semester,  si oke ini udah gak oke. Karena, "yang penting ngampus."


ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤWARA-WARA

Salam sua hamba haturkan untuk para tuan dan nona yang ada di seberang sana. Hamba membuat deklarasi ini untuk menghindari konflik dan kesalahpahaman antar atma. Bait aksara yang terlampir, mohon dibaca dengan seksama, agar tak menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan.

Pertama, sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang disediakan oleh @Telegram, dengan ini hamba menyampaikan bahwa hamba tak ada sangkut-pautnya dengan peraga yang hamba gunakan, hamba 'pun tak ada sangkut-pautnya dengan Entertainment yang menaungi wanodya ayu yang hamba gunakan. Hamba hanya menggunakan wanodya tersebut sebagai wajah sahaja.

Kedua, tiap-tiap aksara yang tertuang pada ranah kanal ini, adalah swakarya, atau hasil pemikiran hamba sendiri. Bila ada kesamaan teks, media, ataupun yang lainnya itu murni ketidaksengajaan. Media yang terunggah 'pun hamba ambil dari beberapa media sosial seperti twitter, pinterest, instagram, dan sebagainya.

Ketiga, hamba menolak keras adanya plagiat dan penjiplak karya seseorang. Jika terinspirasi, mohon untuk izin kepada sang pemilik melalui perantara yang tertera pada deskripsi kanal dan di bawah wacana ini.

Keempat, hamba tidak hendak berinteraksi dengan orang-orang yang sensitif dengan kata-kata kasar, homophobia, plagiat dan penjiplak swakarya seseorang, polisi tata bahasa, kanal dua dunia, tak menyukai hamba, ataupun peraga dan wanodya yang hamba gunakan. Jikalau memang keberatan, sila keluar dari saluran ini.

Kelima, untuk memberikan timbal balik dan meninggalkan jejak untuk para mutual, hamba menggunakan penanda (ᝬ.)

Diharapkan tuan dan puan membaca deklarasi ini sebelum memasuki saluran hamba, agar dapat mempertimbangkan hal-hal diatas. Jika ada hal yang ingin dibicarakan secara tertutup, para atma boleh mengunjungi perantara antara hamba dan atma. Terima kasih banyak telah bersedia membaca deklarasi ini, semoga harsa selalu menyertai para tuan dan puan.

8 last posts shown.

169

subscribers
Channel statistics