Lembaran Puisi


Channel's geo and language: not specified, not specified
Category: not specified


Khayalku memang tak akan nyata.
Lewat puisi aku merasakannya ada.

Related channels

Channel's geo and language
not specified, not specified
Category
not specified
Statistics
Posts filter


UDA DAN DARA

Uda dan dara
Bersumpah keramat cinta
Wajah seri terukir
Berbiduk hilir kasih

Uda dan dara
Bersanding tak berpelamin
Tempat yang berwali
Di laut malam saksi
Daraku nantikan abang
Emas ringgit membakar kita
Uda hamba tunggu angin lalu

Uda dan dara
Bersanding di pusara
Nisan yang bersabda
Keramat kisah cinta

~Usman Awang
@lembaranpuisi


ANAK MANJA ZAMAN SUBSIDI

"Ayah nak duit
perut lapar nak makan kat kedai
nak beli baju, seluar dan kasut
telefon bimbit
dan pelbagai lagi keperluan asas.
Nak pergi tengok wayang
main boling
joli
sambil jalan-jalan dengan makwe/pakwe
makan angin hingga kembung perut
dan macam-macam lagi aktiviti
perlukan duit."

Di sebuah rumah sewa
baru diduduki bernama Malaysia
anaknya ada yang muda
tua pun ada juga
teruna, dara, duda dan janda
berkeluarga, bercucu-cicit pun ada
disingkatkan cerita; perangai mereka
ya Allah! Mengada-ngada
punya manja.

@Lembaranpuisi


TELUR TAK JADI ANAK AYAM

Kerana sifat amarah
yang menjaki
dengki
dan busuk hati
rezeki ingin dikongsi
pun lari
tidak toleh kanan kiri
pandang belakang jauh sekali
itulah... aku nak pesan
perangai jangan seperti budak-budak
tamak
usaha kalau seperti telur setengah masak
usah digenggam
atau diperam
hanya merugikan diri sendiri
bukannya boleh menetas
keluar anak ayam
baik dimakan sementara sempat
sementara masih hangat
itu pun kalau sempat
kalau tak
tembelang yang mendapat.

@LembaranPuisi


ANUGERAH JUARA LAGU 33

Industri hiburan bergegar lagi
AJL 33 sedang bersiaran kini
lintas langsung ke serata negeri
artis sibuk menyanyi beraksi.

AJL 33 ditonton dimana sahaja
dihias oleh wajah-wajah ceria
penonton bertepuk tangan gembira
hilang segala rasa duka lara.

Sedang diri ini menyaksikan
terkenang saudara dalam kesusahan
teraniaya dihimpit siksa peperangan
juga dibantai tiada kesudahan.

Negara kita dalam lindungan
besar sungguh nikmat Tuhan
mari lafazkan kalam kesyukuran
tanda kita tak lupa daratan
jangan leka dengan hiburan.

@LembaranPuisi


HITAM DAN PUTIH

Puisi ini tentang warna
hitam putih punya cerita
untuk mengisi secebis masa
mengisi detik waktu senja.

Warna hitam kadang dibenci
jika terkait nasibnya diri
juga terkait gelapnya sisi
tentang ilmu larangan Ilahi.

Ini pula tentang warna putih
maksud sesuatu yang suci bersih
terkait tentang hati yang jernih
berlawan dengan detik yang sedih.

Hitam dan putih warna hidupan
bukti agungnya kuasa Tuhan
kepada yang mampu menghuraikan
yang nyata juga yang disembunyikan
memburu yang dinamakan kekuatan.

@lembaranpuisi


✨ Mëöw Prömö's Tïmë ✨

____ 🙈 Come and Join Us 🙈 ____

🐱 @stayqowiylove
🐟 It's about you and me .

🐱 @bloomming
🐟 Don't make it complicated .

🐱 @lifelesstory
🐟 Find my own happiness .

🐱 @lonelystory
🐟 Find you happiness .

🐱 @tangisanairmata
🐟 Biar air mata berbicara .

🐱 @petrichr
🐟 Jatuh , bangun dan bangkit kembali .

🐱 @kalamsepi
🐟 Membuka kisah kehidupan baru .

🐱 @lembaranpuisi
🐟 Aksara kurungkai menjadi diksi .

🐱 @lovehatez
🐟 Cinta itu menyakitkan , tetapi membahagiakan .

🐱 @KataPerlianAkuUntukau
🐟 Tak mention kamu .

🐱
🐟

🐱
🐟

🐱
🐟

🐱
🐟

🐱
🐟

🌸 Berminat nak join list asp ? PM @TheMeowBot

🌸 Official Channel @MeowPromoBot

🌸 Powered by @Meow'sBot


FIGURA CINTA DI ETHIOPHIA

Lekas tayangnya basa basi
dikerumuni semak kepalang
di celahan kerikil baldu
kita meramaikan sepi
kala senja menurut di Addis Ababa

Ceritera yang dijaja di bawah dacing
apakah akan tertimbusnya dengan
sepeser nilai dari beg kanvas lusuh
berderetan lolongan terpeta di tekak
berpeleseran anak anak di padang jihad

Ahh sudah jangan memateri lagi!
omongan tak berkepala
yang kau jajahi di figura itu
aku hanya temankan sepi
yang terkabut dari bawahan pelangi

Lantaran hingar di kabupaten
aku memilih untuk usai
menelusur figura cinta
yang berserakan di ujung gubug
siapakah tuanan dusta dan jimba
figura cinta di Ethiopia?
sayangnya, masih tak tertonjol disarungi melati.

@lembaranpuisi


BACAAN SUNYI

Bisikan lirih yang tertambat di sela air mata
telah mula mengocak dan menonjolkan amukan
di birai amarah itu keegoan telah mula menjalar
di titian usang yang semakin mereput dimakan angin yang menderu
onggokan hujanan itupun tak mahu nyatakan
tentang jiwa yang mula merekah
dengan tusukan pemanah durja
menitipkan busur busur cerca
yang mengabdi di setiap hela nafas
sedang angin dalam landasan perjalanan
meniupi bahangnya para pengemudi ilmuwan
aku telah berserapah
untuk hentikan gelita yang bersalut dengan birunya hati yang patah
dek kerana tangan tangan yang tak berserah
pada malam sejadah dihamparkan untuk menggeledah
bacaan sunyi yang tak mahu dipapah.


@lembaranpuisi


Sepasang telekung ungu
Tergantung sugul di dinding rekah

Serasa beratnya
Memikul seberkas rindu
Pada sejadah lusuh
Di sudut kamar

Nyamannya rasa
Pabila datang si gadis
Menyatukan duanya
Dengan khusyuk bacaan

Terakam lunak alunan
Mengeja huruf demi huruf
Yang termaktub dalam kalam suhuf
Hingga sempurna salam.

@lembaranpuisi


PULANGKAN

Pulangkan!
Semua bait bait rindu
Yang pernah kita janji akan adanya
Di setiap malam yang berselimutkan
Harumnya bunga bunga cinta
Dari alunan rindu yang dusta.

Pulangkan!
Setiap satu dari jejak bayangku
Yang sering kau kerah untuk bertamu
Di sebatas mimpi imajinasi bisu dan merapu.

Kita itu tak sama satu
Kita itu berbeza hulu

Kau itu seperti pungguk yang bertengger di dahanan sepi
Dan aku adalah bulan di angkasa sana
Yang tak akan mungkin rebah di dakapan ribamu
Karena aku hanya pantas dirindukan
Dan nanti saat jelmanya pagi aku pun akhirnya dilupakan.


@lembaranpuisi


Segala apa yang dihamparkan
Terkais kais ingin menggapainya
Laksana seorang ibu
Yang resah kehilangan anak
Seperti para nelayan
Yang bimbang pada mimpinya
Tetapi nyatanya semua itu tidak sudi beri bahagia
Kedukaan yang bersemayam di lubuk jiwa itu
Memangnya sebab apa?
Salah siapa?
Tak usahlah menuding kalau diri belum sekuasanya menyempurna amanat
Dalam hidup yang ditemani mimpi mimpi siang
Yang terlihat indah terselit tawa
Yang dikira bahagia abadi
Tapi itu semua seperti kunang kunang yang berterbangan di hujung desa
Tak menjanjikan apa apa
Selain anganan terang di luput malam
Pada dinihari yang berbalut kedinginan ini
Biarkan hatiku berkata kata tak tentu arah
Jangan berbicara seolah tiada beriman sudahlah.


@lembaranpuisi


SANG PENIKMAT HUJAN

Masihkah ada di ruang legar
Tentang manisnya ceritera silam
Aku, kau dan kita
Yang suatu dulu
pernah setia menjadi sang penikmat hujan
Selalu ternanti nanti
Akan tenggelamnya lopak jalanan
Oleh rintik rintik gerimis
Yang turun dari awanan kelabu
Kalau dulu
Saatnya hujan itu
Adalah yang paling ditunggu
Seolah segala luka bisa terobati
Dan pulih seperti sedia
Namun kini
Di jeda rintikan itu
Kita hanya ada
Bersama air mata
Yang tak bisa merawat
Sekeping hati yang lara
Sudah... tidak usah disorok lagi
Air mata di balik hujan
Karena ia tiada berharga
Pada apa yang kita tangiskan
Menarilah sepuas alam
Karena hujan deras itupun
Sedang ternanti
Untuk berpasangan denganmu
Seperti dulu dulu.


@lembaranpuisi


ANDAINYA

Andai malam ini
adalah malam terakhir ku
apakah yang mampu ku tinggalkan
apakah pula yang mampu ku bawa
sebagai bekalan sebuah perjalanan

Andai salam ini
adalah salam terakhir ku
tegakah aku memaling wajah
berlalu sepi meninggalkan waktu
bisakah untuk aku menyanggah takdir
pamit pada diri menemui Ilahi Ya Robbi

Dan andai inilah pertemuan terakhir
usah dikesali sebuah perpisahan
jangan diratapi sebuah kematian
ikhlas melepaskan
kerna kasih mesra yang termetera
kan ku bawa hingga ke akhirnya..

@lembaranpuisi


ALIKHLAS DI PILAR-PILAR HIDUP

Ia ada dikepak jibrail
juga dikepak izrafil
di kepak kepak para malaikat
dan di pilar pilar yang berjarak seluas timur dan barat
dalam kilat kilau cahaya di bius zikir para malaikat tampa henti
segala puji puji
buat pemegang hakikat
tempat segala tubuh dan roh berkeloh kesah
di bersih dan di jernihkan dengan cahaya cahaya Al ikhlas
yang tidak di beku kan pada tulisan
pada pengucapan mereka yang penuh cinta
cinta kepada khaliq
padaMU yang Maha Esa
pemegang zat pada tiap jalur jalur hidup


@lembaranpuisi


Tidak Lagi

Di ranting Januari
bunga hujan tak lagi
tumbuh di sini
daun-daun kering dan mati
mimpi-mimpi tercicir
di lorong malam gersang
hitam dan menakutkan

langkah ini menjejaki kenangan
bayang-bayang melintas langit
saat bulan merah
hampir jatuh ke dalam matamu

aku tahu
hujan telah membeku
di sepasang embun yang
jatuh di jendelaku
dan untuk kita
yang telah pergi dari waktu
Tuhan tidak lagi menulis puisi-puisi rindu...

@LembaranPuisi


KAMI YANG TERLEKA

berdiri aku di sini memandang dan menyedari
Sungguh lebar kasih-Mu Tuhan,
bentangan lautan inipun tak dapat mengukur luasnya kasih-Mu.
Apabila kasih-Mu itu Engkau karuniakan kepada Umat-Mu
apakah kesyukuran umat-Mu,
juga terbentang lebar untuk menjangkau
mereka yang duka nestapa
mereka yang tak mampu membeli beras
mereka yang tak mampu menyekolahkan anaknya
mereka, mereka, mereka yang mendambakan kasih-Mu.
hanya ini sejalur pandangan
sesaujana mata memandang
mengurai jutaan titik titik kesengsaraan kehidupan
dalam jutaan keindahan anugerahMu yang tak bisa kita ungkapkan nikmat nikmat yang terbentur dalam sikap sikap Arrohman dan Arrohim.
kita tidak pernah sengsara dan menderita andai jiwa jiwa kita sentiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki
ya Robbi ampuni kami sesungguhnya kami selalu leka dengan nikmat nikmat Mu

@LembaranPuisi


RINDU YANG LUSUH

Nada-nada rindu
Dah tak bermelodi indah
Meninggalkan sisa-sisa lirik
Yang pernah kita tuliskan dulu.

Kau pergi bersama separuh hatiku
Dan aku tetap memetik bintang harapan
Yakini kau akan kembali
Membawa rindu yang aku titipkan.

Di ketika satu saat
Aku pilih untuk bangkit
Pergi meninggalkan rindu yang lusuh
Dan biarkan harapan itu dibawa angin
Entah rindu itu sampai padamu
Aku tak peduli.

@lembaranpuisi


MIMPI NELAYAN

Duhai ombak yang membadai pasir pantai
Sudah-sudahlah menghapus
Jejak-jejak pasangan yang bertamu
Di kemesraan yang penuh cinta.

Dan di tengah lautan sana
Nelayan itu ada
Berpusu-pusu hamparkan kudrat
Untuk mengutip rezeki walau cuma sepukat.

Bukan cita-cita dulu yang perlu dikisah
Tapi tentang mimpi kini yang perlu digarap
Mimpi untuk sang pelengkap iman
Dan juga buat anak-anak
Yang sedang menyulam harapan di pondok usang.

Desir dedaunan di rimba jauh
Memang tak mampu sampai di kuping
Namun ikhlasnya doa si anak
Tertangkap jelas terus membelai jiwa yang lelah.

Di penghujung hari yang hampir menutup pagi
Nelayan pun pulang
Ke mahligainya yang ditaburi senyum
Dengan membawa rangkulan mimpi
Yang tidak sia-sia
Mengusir pemikiran sampah yang menghukum.


@lembaranpuisi


Tak ada yang peduli
Pada kondisi perdu
Yang menjalar
Dalam relung duka.

Memangnya
Andai dikumpul sejuta cinta
Tak akan ada
Sekelumit pun untuknya?

Bukan tentang
Yang datang dan pergi.

Sebab pelangi pun
Tak pernah setia
Pada siang
Yang menanti senja
Dengan penuh luka.


@lembaranpuisi


RETAK

Rintik air mata galaknya deras
Melirik lagu-lagu sendu
Saat ada ego yang terbakar
Dan ketika api bertempur api
Semuanya retak dipukul amarah.

Berharap kelabu itu akan hilang
Dan semoga hari-hari akan sentiasa terang
Walaupun harapan itu masih samar
Setidaknya retak itu tidak berkecai.

Dan saat retak itu hampir luluh
Apa yang harus dilaku?
Selain menyorok sedu tangisan
Di balik jiwa yang juganya telah retak.


@lembaranpuisi

20 last posts shown.

90

subscribers
Channel statistics