analogi sederhana,
terlihat fana tetapi tetap nyata
aku percaya kau nyata,
namun kau tak pernah ada,
karena sejatinya hanyalah karakter yang dibuat,
lalu tumbuh seiring berjalannya waktu
berjalan diarak waktu tak henti,
oh muda, tak ada lelah kau rasakan rupanya?
bertemu berbagai kemungkinan manusia,
oh muda, pernah kau sangka aku salah satunya?
'ku pikir riak pun kini mengerti arah,
membuat ujung tenang itu menerpa kembali,
bahkan sunyi pun kini terdengar ramai,
oh muda, haruskah 'ku kurangi bait sederhana ini?
rembulan tak menampakkan keelokannya,
bintang bintang pun tak juga ingin bersinar,
oh muda, tak sadarkah dirimu?
mereka kalah indahnya denganmu
burung burung kian menyapa,
bertengger indah di pepohonan,
hilir angin mulai pula berdatangan,
menerpa ruang dengan riang
oh muda, indahmu ditangkap netraku,
haruskah 'ku katakan hal menggelikan ini?
Jakarta, kini terlihat lebih indah,
karena ada dirimu didalamnya
— Radgecha
@ruangnyaman