"ASTAGA!!" aku berteriak sedikit kencang, karena saat aku membuka pintu kamar, sudah ada teh Krish yang berdiri di sana.
"Teteh ngagetin aja! Ngapain sih teh?!" Tanyaku dengan tangan yang memegangi dada, karena efek terkejut tadi.
"Ya ampun, kamu tuh ya perawan tapi udah siang begini masih aja kucel," saut Teh Krish tanpa memperdulikan pertanyaanku. "Emang kenapa sih teh? Lagi libur juga," jawabku lalu berjalan melewati Teh Krish.
Tetapi tanganku dicekal oleh tetehku ini, "Mandi, abis itu ikut teteh." Aku menghentikan langkahku, lalu menoleh ke arahnya. "Nggak ah, males. Mau rebahan aja hari ini."
Teh Krisha memegang bahuku, lalu membawaku kembali masuk ke dalam kamar. "Teteh tunggu 15 menit, nggak ada penolakan."
Jika sudah begini, aku tidak bisa lagi menolak dan hanya bisa menuruti permintaan teteh cantikku ini. Dengan berat hati, aku berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah selesai, aku keluar dan menemui Teh Krisha yang sedang duduk di sofa depan tv. "Udah nih teh, mau kemana sih?" Teh Krisha tak menjawab dan justru langsung berdiri dan berlalu begitu saja.
"Huftt, teteh kalo ditanya jawab kek," protesku kepadanya, karena tak menjawab pertanyaanku. "Kulineran, katanya ada banyak cafe baru di sekitar sini." Mendengar kata kuliner, mataku langsung berbinar.
"Beneran teh? Teteh yang traktirkan?" Aku bertanya sembari berlari mendekati tetehku. Yeah, pertanyaanku dijawab anggukan olehnya. Dalam hati aku berteriak dengan girang.
Ini kakak yang cuek, jutek, dingin, tapi aslinya baik banget dan peduli sama adeknya.
T.me/vousmrevoyez