"Gar, Gar!" Sebuah tepukan di bahu kurasakan dari seseorang yang saat ini duduk di sebelahku. "Apaan sih Rin? Awas aja ya kalo gue sampek kalah, lo yang gue maki!" Sautku fokus dengan game di ponsel milikku.
"Game teros, gak bosen apa?" Tanya Rindy kepadaku, yang tak kusahuti sama sekali. Dapat kudengar suara hembusan napas kesal dari Rindy.
"Megar!" Apa lagi ini? Kenapa mereka sama sekali tidak bisa membuatku merasa tenang sedikit saja. "Apalagi sih Jop?!" Sautku ketus.
"Lo harus denger ini, gue tadi ngeliat Fajar sama Shasha jalan ke arah toilet barengan," mendengar nama kedua sejoli itu, fokusku langsung berubah. Ponsel yang tadi kugenggam, kini telah tergeletak di atas meja.
"Giliran ngejulid aja cepet lo!" Rindy berucap sewot sebari menoyor kepalaku pelan. "Diem dulu Rin, gue harus dengerin info ini dulu." Rindy mencebikkan bibirnya kesal, sementara Jopa hanya bisa tertawa melihat kami berdua.
"Terus-terus, gimana Jop?" Tanyaku antusias. "Tadi gue sempet ngikutin sih, tapi ketauan. Jadinya mereka pura-pura misah."
"Alah, gak pro lo mah," ucapku sedikit kecewa mendengar penjelasan Jopa. "Tapi tadi gue sempet denger juga, mereka janjian buat ke rumah Shasha," lanjut Jopa.
"Kapan?"
"Gue juga gatau, cuman denger gitu doang," jawab Jopa. "Beneran gak pro lo mah, harusnya tadi lo ngajak gue." Jopa mengernyitkan dahinya bingung.
"Ngapain?" Tanya Jopa dan Rindy bebarengan. "Buat mata-matain merekalah," jawabku cepat.
"Gausah sok iye lo, gak faedah emang nih duo julid." Sewot Rindy menoyor kepalaku dan Jopa bergantian. "Lo suka banget sih noyor kepala gue! Mau gue julidin juga lo?!" Ancamku kepada Rindy.
"Coba aja kalo berani!" Tantang Rindy yang justru membuatku terdiam menciut. Sementara Jopa hanya diam menahan tawanya.
Jopa si sumber teh dari pegunungan terbaik...
T.me/fckisohee
"Game teros, gak bosen apa?" Tanya Rindy kepadaku, yang tak kusahuti sama sekali. Dapat kudengar suara hembusan napas kesal dari Rindy.
"Megar!" Apa lagi ini? Kenapa mereka sama sekali tidak bisa membuatku merasa tenang sedikit saja. "Apalagi sih Jop?!" Sautku ketus.
"Lo harus denger ini, gue tadi ngeliat Fajar sama Shasha jalan ke arah toilet barengan," mendengar nama kedua sejoli itu, fokusku langsung berubah. Ponsel yang tadi kugenggam, kini telah tergeletak di atas meja.
"Giliran ngejulid aja cepet lo!" Rindy berucap sewot sebari menoyor kepalaku pelan. "Diem dulu Rin, gue harus dengerin info ini dulu." Rindy mencebikkan bibirnya kesal, sementara Jopa hanya bisa tertawa melihat kami berdua.
"Terus-terus, gimana Jop?" Tanyaku antusias. "Tadi gue sempet ngikutin sih, tapi ketauan. Jadinya mereka pura-pura misah."
"Alah, gak pro lo mah," ucapku sedikit kecewa mendengar penjelasan Jopa. "Tapi tadi gue sempet denger juga, mereka janjian buat ke rumah Shasha," lanjut Jopa.
"Kapan?"
"Gue juga gatau, cuman denger gitu doang," jawab Jopa. "Beneran gak pro lo mah, harusnya tadi lo ngajak gue." Jopa mengernyitkan dahinya bingung.
"Ngapain?" Tanya Jopa dan Rindy bebarengan. "Buat mata-matain merekalah," jawabku cepat.
"Gausah sok iye lo, gak faedah emang nih duo julid." Sewot Rindy menoyor kepalaku dan Jopa bergantian. "Lo suka banget sih noyor kepala gue! Mau gue julidin juga lo?!" Ancamku kepada Rindy.
"Coba aja kalo berani!" Tantang Rindy yang justru membuatku terdiam menciut. Sementara Jopa hanya diam menahan tawanya.
Jopa si sumber teh dari pegunungan terbaik...
T.me/fckisohee