Almanshuroh banjar


Гео и язык канала: не указан, не указан
Категория: не указана


Info ma'had al manshuroh banjarbaru, dilarang pajang: foto/gambar makhluk, nama&profil wanita

Связанные каналы

Гео и язык канала
не указан, не указан
Категория
не указана
Статистика
Фильтр публикаций


Репост из: Beranda Sunah
DOA KETIKA TERTIMPA MUSIBAH
----------------------------------------------------
.
#poster #postersunnah #salafy #salafypalangka #salafy_palangkaraya #palangkaraya #kalteng #kalimantantengah #salafyIndonesia #manhajsalaf
.
JOIN AND SHARE:
.
Telegram :
t.me/beranda_sunnah
Instagram :
Instagr.am/salafypalangkaraya






Jawab:

Al-Bukhari meriwayatkan hadits tersebut (no. 2591) dengan lafaz,

أَنْفِقِي، وَلاَ تُحْصِي، فَيُحْصِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ، وَلاَ تُوعِي، فَيُوعِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ

“Berinfaklah engkau dan jangan berhitung, nanti Allah akan berhitung terhadapmu. Jangan pula menahan diri dari memberi, nanti Allah akan menahan pemberian darimu.”

Al-Bukhari juga mengeluarkan dalam “Kitab az-Zakat” no. 1433 dengan lafaz,

لاَ تُوكِي فَيُوكَى عَلَيْكِ

“Jangan engkau mempersempit pemberian, nanti engkau juga akan disempitkan.”

Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari pada “Kitab al-Hibah” menjelaskan makna hadits tersebut sebagai berikut.

“Artinya, engkau jangan (hanya) menumpuk harta di tempat penyimpanannya. Jangan engkau berbuat kikir atau bakhil untuk berinfak karena engkau akan mendapat balasan seperti itu juga.”

Adapun dalam “Kitab az-Zakat”, al-Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan,

“Artinya ialah larangan menahan diri dari bersedekah atau memberi karena khawatir kehabisan harta. Menahan diri dari bersedekah merupakan faktor penyebab yang paling kuat terhadap terputusnya sumber keberkahan. Sebab, Allah akan membalas pemberian tanpa ada batas hitungannya.”

Wallahu a’lam bish-shawab.

Ditulis oleh Ustadz Abu Ishaq Abdullah

https://asysyariah.com/larangan-mengunci-tempat-makanan/


📚❓✔️ Makna Larangan Mengunci Tempat Makanan


❓Pertanyaan:
Apa yang dimaksud dalam Shahih al-Bukhari (Kitab Hibah) bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah engkau mengunci rapat tempat makananmu, nanti Allah akan mengunci pintu rezekimu.”?

🖥 Simak jawabannya:

🌏 https://asysyariah.com/larangan-mengunci-tempat-makanan/

📲 https://t.me/asysyariah/781


📚 GODAAN SETAN PADA LISAN


📝 Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menceritakan bagaimana Iblis la’natullah ‘alaih mengomando bala tentaranya,

“Iblis berkata kepada anak buahnya, ‘Berjaga-jagalah kalian pada pos lisan karena pos tersebut adalah pos yang paling strategis.

❗️Doronglah lisannya untuk mengucapkan berbagai perkataan yang akan merugikannya dan tidak akan menguntungkannya.

❗️Halangilah hamba itu untuk membiasakan lisannya dengan hal-hal yang bermanfaat, seperti zikir, istigfar, membaca Al-Qur’an, memberi nasihat, dan berbicara tentang ilmu.

Niscaya kalian akan mendapatkan dua hasil besar di pos ini, tidak usah engkau hiraukan hasil manapun yang engkau dapatkan:

1️⃣ Dia berbicara dengan kebatilan.
❗️Orang yang berbicara dengan kebatilan adalah saudara dan penolongmu.

2️⃣ Dia berdiam diri dari kebenaran.
❗️Orang yang tidak berbicara dengan kebenaran adalah saudaramu yang bisu, sebagaimana saudaramu yang pertama tadi, hanya saja dia pandai bicara.

Barang kali saudaramu yang bisu ini lebih bermanfaat bagi kalian. Tidakkah kalian dengar ucapan seorang pemberi nasihat, ‘Orang yang berbicara dengan kebatilan adalah setan yang pandai bicara, sedangkan orang yang diam dari kebenaran adalah setan yang bisu.’

❗️Maka dari itu, teruslah kalian berjaga di pos itu. Pos yang dia bisa berbicara dengan kebenaran atau menahan diri dari kebatilan. Hiasilah pembicaraan kebatilan kepadanya dengan segala cara. Takut-takutilah dia untuk menyampaikan kebenaran dengan segala cara.

‼️ Ketahuilah, wahai anak-anakku, pos lisan inilah tempat aku berhasil membinasakan anak keturunan Adam dan menyeret mereka ke dalam Jahannam. Betapa banyak korban yang berhasil aku bunuh, aku tawan, atau aku lukai melalui pos ini.” (ad-Da’u wad Dawa’, hlm. 154—155)


🖥 Simak selengkapnya:

🌏 https://asysyariah.com/nikmat-lisan-untuk-apa-kita-gunakan/

📲 https://t.me/asysyariah


Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia

Rabu, 16 Desember 2020

Istana Merdeka, Jakarta

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hari ini saya ingin menyampaikan perkembangan vaksin Covid-19. 

Jadi, setelah menerima banyak masukan dari masyarakat dan setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara. Dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi, gratis, tidak dikenakan biaya sama sekali.

Untuk itu, saya instruksikan dan saya perintahkan kepada seluruh jajaran kabinet, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk memprioritaskan program vaksinasi pada tahun anggaran 2021.

Saya juga menginstruksikan dan memerintahkan kepada Menteri Keuangan untuk memprioritaskan dan merealokasi dari anggaran lain terkait ketersediaan dan vaksinasi secara gratis ini, sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin.

Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama, divaksin pertama kali. Hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman.

Terakhir, saya ingatkan agar masyarakat terus berdisiplin menjalankan 3M: menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan untuk kebaikan kita semuanya.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


https://www.presidenri.go.id/transkrip/keterangan-pers-presiden-republik-indonesia-8/


Репост из: Galeri Faedah
633. SIFAT MANUSIA YANG HASAD DAN MENEBAR PERMUSUHAN

🗓️ Selasa, 4 Shafar 1442 H / 22 September 2020 M

📲 Yuk Kunjungi dan Ambil Faedahnya, Jangan Lupa Bagikan, Baarokallohu fiikum...

🎨 Desain: telegram.me/galerifaedah

〰〰〰〰〰〰〰
📚 Faedah:
t.me/Riyadhus_Salafiyyin
🌏 Website:
www.riyadhussalafiyyin.com

#kalenderhijriyah #kalenderislami
#hasad #iri #mencari #aib #kesalahan #akhlak


Репост из: AHLUSSUNNAH MALANG
217. JANGAN TAKUT PENAMPAKAN
#Wawasan_islam
#Aqidah

📚 🔄 Silakan ikuti dan bagikan
TELEGRAM : http://bit.ly/tg_AM
ARCHIVE : http://bit.ly/arc_AM

🌿 AHLUSSUNNAH MALANG 🌿


::
📬 MENGAMBIL IBROH DARI LEMBARAN SEJARAH KISAH AL-IMAM AL-BUKHARY DENGAN MUHAMMAD BIN YAHYA ADZ-DZUHLY (BAG.2)


Tidak sedikit dari ulama (ketika itu) yang menerima ucapan Muhammad bin Yahya adz-Dzuhly. Karena dalam keyakinan mereka, Muhammad bin Yahya adalah seorang yang tsiqah, seorang Imam dari Aimmah Al-Muhaditsin di Naisabur.

Termasuk Abu Zur'ah Ar-Razy dan Abu Hatim ar-Razy, dua orang ulama besar di negeri Ray, menerima ucapan Muhammad bin Yahya adz-Dzuhly tersebut dan meyakini bahwa Al-Imam al-Bukhary adalah seorang Jahmy (berakidah jahmiyyah) yang di tinggalkan haditsnya.

Kondisi fitnah di kota Naisabur semakin parah ketika itu. Mayoritas orang bahkan ulama yang ada di Naisabur bersama Muhammad bin Yahya adz- Dzuhly.

Al-Imam al-Bukhary, terkucilkan, tinggal dua orang muridnya yang setia membela Al-Imam al-Bukhary. Mereka benar-benar yakin dan sangat mengetahui bahwa Al-Imam al-Bukhary bukanlah seorang Jahmy, (akan tetapi) seorang yang berada di atas As-Sunnah. Mereka adalah Muslim Ibnul Hajjaj, dan Ahmad bin Salamah, keduanya senantiasa membela Al-Imam al-Bukhary rahimahullah. Sampai akhirnya Al-Imam al-Bukhary tidak diterima di kota Naisabur dan terusir darinya.

Tidak ada yang berani mengantarkan Al-Imam al-Bukhary saat keluar dari Naisabur kecuali hanya satu orang murid beliau, yaitu Ahmad bin Salamah.

Terjadilah apa yang terjadi hingga akhirnya Al-Imam al-Bukhary berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas kezhaliman yang terjadi terhadap diri beliau. Mengadukan apa yang terjadi dari sikap-sikap ulama Naisabur, terkhusus Muhammad bin Yahya adz-Dzuhly.

Allah Maha Mendengar jeritan hamba-Nya yang terzhalimi. Allah mengabulkan jeritan Al-Imam al-Bukhary dalam doa-doanya.
Hingga pada akhirnya, kita dapat melihat dalam catatan sejarah bahwa Al-Imam al-Bukhary benar-benar cemerlang namanya.

Kitab Shahih al-Bukhary menjadi kitab yang paling shahih setelah Al-Qur’anul Karim. Berikutnya adalah kitab Shahih Muslim karya Al-Imam Muslim Ibnul Hajjaj yang berada pada peringkat kedua setelah kitab Shahih al-Bukhary.

Di sini terdapat pelajaran berharga bagi kita, bahwa kebenaran itu bukan berada pada mayoritas, walaupun terkadang atau seringkali kebenaran itu berada pada mayoritas.

Namun kondisi-kondisi tertentu, kebenaran akan bersama orang-orang yang sedikit. Yang terpenting sebagai barometernya adalah hujjah dan dalil yang ada padanya.

Dari sini pula kita harus senantiasa membina dan mendidik diri-diri kita, untuk benar-benar memahami permasalahan dengan sebaik-baiknya dan menguasai dasar-dasarnya. Sehingga ketika mengambil sebuah kesimpulan atau keputusan, benar-benar dibangun di atas ilmu dan benar-benar dibangun di atas at-ta'ani (sikap kehati-hatian) yang akan mengantarkan kepada Ridha Allah Jalla wa Ala (selesai).

•••
Sumber: Khutbah Jum'at 22 Shafar 1442 H | "Solusi dalam menghadapi Fitnah, Cobaan dan Ujian" | disampaikan oleh Al-Ustadz Ruwaifi hafizhahullah

ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
🔍 مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]
للإشتراك : افتح الرابط واضغط على إشتراك👇

💾 JOIN bit.ly/ForumBerbagiFaidah [FBF]

◽️◽️◽️◽️◽️◽️


::
📬 MENGAMBIL IBROH DARI LEMBARAN SEJARAH KISAH AL-IMAM AL- BUKHARY DENGAN MUHAMMAD BIN YAHYA ADZ-DZUHLY RAHIMAHUMALLAH (BAG.1)

Dalam lembaran sejarah tercatat sekian banyak kasus yang di akibatkan oleh sikap al-'Ajalah yang berujung pada penyesalan. Dan sebaliknya, sikap at-Ta'ani, yang mengantarkan kepada kebahagiaan dan keselamatan.

Al-Imam adz- Dzahaby dalam Kitab Siyar A'lamin Nubala' dan juga al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahumallah dalam Muqaddimah Fathul Bariy serta ulama lainnya mengisahkan tentang sebuah peristiwa besar dalam lembaran sejarah dari perjalanan hidup Al-Imam al-Bukhary rahimahullah.

Al-Imam al-Bukhary adalah seorang Imamul Muhadditsin, Amirul Mukminin fil Hadits, ulama besar, bahkan pakar besar dalam ilmu hadits. Namanya terkenal dan beliau disanjung oleh para ulama terlebih umat manusia di masanya.

Hingga suatu hari beliau rahimahullah berkenan untuk datang ke negeri Naisabur. Mendengar berita kedatangan beliau tersebut, para ulama, para umara' serta para Muhadditsin, bahkan kaum Muslimin masyarakat negeri Naisabur bergembira menyambut kedatangan beliau rahimahullah. Termasuk juga ulama terkenal di Naisabur di masa itu, yaitu Muhammad bin Yahya adz-Dzuhly rahimahullah.

Muhammad bin Yahya adz-Dzuhly rahimahullah, memerintahkan murid-muridnya serta kaum muslimin untuk menyambut kedatangan Al-Imam al-Bukhary rahimahullah. Sehingga kaum muslimin pun bersiap menyambut Al-Imam Al-Bukhary di pintu gerbang Naisabur, dalam kondisi (masih) sekian kilometer sebelum beliau datang memasuki kota Naisabur.

Hingga akhirnya setelah Al-Imam Al-Bukhary berada di kota Naisabur, majlis-majlis beliau dihadiri oleh kaum muslimin dan para Muhadditsin (orang-orang yang menggeluti ilmu hadits). Berlimpah ruah para Muhadditsin yang duduk hadir di majelis beliau.

Sedikit demi sedikit semakin berkurang para thalabah (penuntut ilmu), para Muhadditsin yang duduk di majelis Muhammad bin Yahya adz-Dzuhly. (Sementara) Al-Imam Al-Bukhary semakin terkenal dan tenar namanya.

Dari sinilah syaitan, memberikan wasawis (bisikan-bisikan), walaupun terhadap seorang alim Muhaddits Muhammad bin Yahya adz-Dzuhly rahimahullah. Tersisipkan sifat hasad pada diri Muhammad bin Yahya adz-Dzuhly, sebagaimana penjelasan para ulama dan para Muhadditsin.

Karena sorotan mata para Muhadditsin penuh sanjungan (tertuju) kepada Al-Imam al-Bukhary rahimahullah, maka terjadilah apa yang terjadi.
Tepatnya, ketika Al-Imam al-Bukhary ditanya tentang mauqifnya (sikapnya) tentang Al-Qur’anul Karim. Beliau mengatakan :

القُرْآن كَلاَمُ اللّهِ غيرُ مَخْلُوقٍ وَأَفْعَالُ الْعِبَادِ مَخْلُوقَةٌ.

"Al-Qur’an adalah ucapan Allah, perkataan Allah, bukan makhluk, sedangkan amalan hamba adalah makhluk."

Dari sini kemudian Muhammad bin Yahya adz-Dzuhly rahimahullah, memberikan kesimpulan yang salah dan disalahkan oleh para ulama (setelahnya) terkait (penilaiannya) terhadap Al-Imam al-Bukhary.

Muhammad bin Yahya mengklaim bahwa Al-Imam al-Bukhary, meyakini sebagaimana اللفظية (orang-orang yang meyakini bahwa lafadzku dengan Al-Qur’an adalah makhluk), yakni memaukan bahwa kandungan yang diucapkan yakni Al-Qur’anul Karim adalah makhluk. Sedangkan yang dimaukan oleh Al-Imam al-Bukhari adalah,
التلفظ بالقرآن

"Perbuatan membacanya yang dilakukan oleh seorang hamba adalah makhluk".

Jadi, perkataan Al-Imam al-Bukhary tersebut disimpulkan dengan kesimpulan yang salah. Beliau menghukumi bahwa Al-Imam al-Bukhary adalah seorang jahmy, seorang yang berakidah jahmiyyah akibat kesimpulannya yang salah itu. (Kemudian) kesimpulan salah ini disebarkan kepada para ulama yang ada di kota Naisabur dan sekitarnya. (Bersambung)

ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
🔍 مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]
للإشتراك : افتح الرابط واضغط على إشتراك👇

💾 JOIN bit.ly/ForumBerbagiFaidah [FBF]

◽️◽️◽️◽️◽️◽️


🌏📚 ORANG TUA MELARANGKU MENIKAHI WANITA PILIHANKU


❓ Pertanyaan:
Saya seorang pemuda yang ingin menikah dan telah meminang seorang gadis yang bukan kerabat kami. Saya beritahukan hal itu kepada ayah dan ibu saya. Namun, ternyata keduanya menolak rencana pernikahan tersebut. Saya bersikeras tetap akan menikah dengan gadis tersebut.

Hanya saja (yang membuatku risau) ibuku mengancamku, “Jika kamu sampai menikahi gadis tersebut, ibu tidak akan memaafkan kamu di dunia dan di akhirat. Jangan kamu berhubungan lagi dengan kami selama-lamanya.”

Sikap saudara dan ayahku sama dengan sikap ibu, mereka semua menentang pernikahan tersebut. Saya sendiri tidak tahu mengapa mereka menentang rencana pernikahanku tersebut. Menurut saya, tidak ada sesuatu dari gadis itu yang dapat menjadi alasan untuk meninggalkannya, sehingga saya bersikukuh untuk menikahinya.

Pertanyaan saya, apakah saya berdosa jika menikahi gadis itu? Apakah perbuatan saya ini dianggap durhaka kepada ibu saya? Berilah saya fatwa, apa yang harus saya lakukan, menikahinya atau meninggalkannya?


✔️ Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah menjawab,

“Selama kedua orang tua dan saudara-saudaramu sepakat untuk menentang pernikahan Anda dengan gadis tersebut, padahal mereka adalah orang yang paling menginginkan kebaikan untukmu dan paling menyayangimu, (turutilah mereka).

Seandainya mereka tidak mengetahui ada sesuatu yang tidak pantas pada si gadis, niscaya mereka tidak akan melarangmu untuk menikahinya. Terkhusus kedua orang tuamu, kasih sayang kedua orang tua dan semangat keduanya agar anaknya mendapat kebaikan (amatlah besar).

Tidak sepantasnya engkau menikahi gadis itu karena mereka (orang tua dan saudara-saudaramu) telah memperingatkan dan menasihatimu untuk tidak menikahinya. Bukankah perempuan lain masih banyak (yang bisa engkau peristri)?

Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah subhanahu wa ta’ala, niscaya Dia gantikan dengan sesuatu yang lebih baik. Ketaatanmu kepada kedua orang tuamu dan saudara-saudaramu itu lebih baik bagimu.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡ‍ًٔا وَهُوَ خَيۡرٌ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡ‍ًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ

“Bisa jadi, kalian membenci sesuatu padahal dia lebih baik bagi kalian. Bisa jadi pula, kalian mencintai sesuatu padahal dia lebih buruk bagi kalian. Allah Maha Mengetahui sementara kalian tidak mengetahui.” (al-Baqarah: 216)

(al-Muntaqa min Fatawa Fadhilatusy Syaikh Shalih al-Fauzan, 3/213—214)


🌏 https://asysyariah.com/orang-tua-melarangku-menikahi-wanita-pilihanku/

📲 https://t.me/asysyariah


Репост из: Asy-Syariah
📚 MENGINGKARI KEMUNGKARAN TIDAK BOLEH MENIMBULKAN KEMUNGKARAN YANG LEBIH BESAR


📝 Imam Ibnul Qayim rahimahullah berkata,

“Nabi shallallahu alaihi wa sallam mensyariatkan kepada umatnya kewajiban mengingkari kemungkaran agar terwujud dengan pengingkaran tersebut suatu kebaikan (makruf) yang dicintai Allah dan Rasul-Nya.

Jika ingkar mungkar mengakibatkan terjadinya kemungkaran yang lebih besar serta lebih dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya, tidak boleh dilakukan walaupun Allah membenci kemungkaran tersebut dan pelakunya. Hal ini seperti pengingkaran terhadap para raja dan penguasa dengan cara memberontak. Sungguh, hal itu adalah sumber segala kejahatan dan fitnah hingga akhir masa.

Barang siapa merenungkan berbagai fitnah, besar maupun kecil, yang terjadi pada (umat) Islam niscaya akan melihat bahwa penyebabnya adalah mengabaikan prinsip ini dan tidak sabar terhadap kemungkaran, lalu berusaha untuk menghilangkannya, tetapi justru memunculkan kemungkaran yang lebih besar.” (I’lamul Muwaqqi’in, 3/6)


🖥 Simak selengkapnya:

🌏 https://asysyariah.com/reformasi-tapak-tilas-agen-yahudi-abdullah-bin-saba-al-himyari/

📲 https://t.me/asysyariah


::
📬 PERTEMANAN YANG BAIK ADALAH WAJIB DIANTARA AHLUS SUNNAH: LAPANG DADA, SABAR DAN BERSIKAP LEMBUT

◽️◽️◽️◽️

Asy-Syaikh 'Ubaid Al-Jabiriy hafizhahullah berkata:

"Maka, pertemanan yang baik adalah wajib diantara Ahlussunnah, (yaitu) yang berupa :
▫lapang dada,
▫dan sabar,
▫serta bersikap lembut.

Dan kadangkala saya membantah seorang sunniy dan diapun membantah saya. Dan saya pun bersikap keras kepadanya dalam perkara yang saya dan dia berselisih, dan (demikian pula) diapun bersikap keras kepada saya.

Akan tetapi bukan dalam rangka membeberkan keburukan. Tidaklah saya membeberkan keburukannya.
Dan tidak pula saya menjadikannya sebagai bahan pembicaraan, baik di majelis khusus maupun umum.

Maka jika saya ditanya tentang pendapat si fulan dalam (masalah) tertentu, saya jawab:

《 Dia telah salah, yang benar adalah (pendapat yang) berseberangan dengan itu. Sementara si Fulan (tersebut), saya mengenalnya bahwa dia adalah orang yang mengikuti Sunnah. Akan tetapi dia tidaklah diberi taufiq (untuk mengetahui pendapat yang benar) dalam masalah ini. 》

Maka, cermatilah oleh kalian semoga Allah memberkahi kalian tentang keadaan dan pembicaraan serta apa saja yang menjadi akibat dari sebuah pembicaraan.

Karena sesungguhnya, seperti yang dikatakan oleh orang-orang:

لِكُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ

"pada setiap tempat (keadaan) itu ada pembicaraannya tersendiri."

📚 (Majmu'ur Rosail Al-Jabiriyah, hal: 189 - 190)


( حسن الصحبة واجبة بين أهل السنة )

قال الشيخ عبيد الجابري-حفظه الله-: فحسن الصحبة واجبة بين أهل السنة من -سعة الصدر. -والصبر. -والملاطفة.
وقد أرد على سني، ويرد علي، وأشتد عليه فيما بيني وبينه، ويشتد علي، لكن لا على سبيل التشهير، لا أشهر به، ولا أجعله عرضة لحديثي في المجالس الخاصة والعامة، فلو سئلت عن قول فلان في كذا، أقول: أخطأ؛ الصواب خلاف ذلك، وفلان أعرف عنه أنه صاحب سنة، لكنه ماوفق في هذا.
فتفطنوا -بارك الله فيكم- إلى الحال والمقال وما يوجب المقال؛ فإن كما يقولون : لكل مقام مقال}.
(مجموع الرسائل الجابرية ص: 190/189)


🎯 Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
🔍 مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]
للإشتراك : افتح الرابط واضغط على إشتراك👇

💾 JOIN bit.ly/ForumBerbagiFaidah [FBF]

◽️◽️◽️◽️◽️◽️


Репост из: Mahad Riyadhul Jannah Bogor
Cintailah Saudaramu


Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata,

يجب عليك أخي المسلم أن تربي نفسك أن تحب لإخوانك ما تحب لنفسك حتى تحقق الإيمان

"Wajib atasmu wahai saudaraku yang muslim untuk mendidik dirimu agar engkau bisa mencintai saudaramu (se-muslim yang lain) dengan perkara yang engkau sukai, sampai terealisasikanya iman (yang sempurna)". (Bths2)

(Diterjemahkan oleh tim santri MRJ dari kitab Syarah Riyadhish Shalihin, jil.1, hal. 631, cet. Dar Ibnil Jauzi)


Telegram
@mahadriyadhuljannahbogor
#kalam_ulama


Репост из: SATGAS TANGGAP COVID-19 MMA JEMBER
📚 Pesan dari Gugus Tugas Pusat

Jaga Jarak efektif melindungi diri dari COVID-19, karena virus penyebab COVID-19 dapat berpindah lewat percikan air dari mulut dan hidung orang yang bicara, batuk, atau bersin.

⏰ Kapan pun dan di mana pun beraktivitas bersama orang lain,
INGAT 5 SELALU:

1️⃣ Selalu jaga jarak aman minimal 1 meter, hindari kerumunan

2️⃣ Selalu hindari kontak erat seperti bersalaman dan berpelukan

3️⃣ Selalu pakai masker menutupi hidung, mulut hingga dagu,

4️⃣ Selalu cuci tangan pakai sabun atau cairan antiseptik,

5️⃣ Selalu ikuti aturan pemerintah serta protokol di tempat umum dan usaha.

Lindungi Diri, Lindungi Negeri!

#JagaJarak
#HindariKerumunan
#PakaiMasker
#CuciTanganPakaiSabun
#LindungiDiriLindungiNegeri

Sumber: www.covid19.go.id


Репост из: Asy-Syariah
📚 HASAD, SIFAT YAHUDI YANG MENONJOL


✔️ Orang yang banyak memperhatikan sejarah dan mencermati kondisi umat-umat yang ada, akhlak, dan muamalah mereka, benar-benar akan mendapati bahwa umat yang paling jelek akhlaknya dan paling jahat pergaulannya adalah bangsa Yahudi.

📕 Mereka adalah umat yang dikutuk, umat (yang suka) berdusta, melampaui batas, berbuat kefasikan, kemaksiatan, kekufuran, dan penyimpangan. Suatu umat yang dibenci oleh manusia karena kerasnya hati mereka dan dahsyatnya kedengkian serta hasad mereka. (Lihat al-Fawaid al-Mantsurah, hlm. 172)

❗️Tidaklah Al-Qur’an menyifati seseorang dengan sifat hasad, dari dahulu hingga sekarang, lebih daripada bangsa Yahudi.

⛔️ Merekalah yang menyatakan tentang Thalut,

قَالُوٓاْ أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ ٱلۡمُلۡكُ عَلَيۡنَا وَنَحۡنُ أَحَقُّ بِٱلۡمُلۡكِ مِنۡهُ وَلَمۡ يُؤۡتَ سَعَةً مِّنَ ٱلۡمَالِۚ

"Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripada dia, sedangkan dia pun tidak diberi kekayaan yang banyak?" (al-Baqarah: 247)

⛔️ Mereka menyatakan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bahwa Allah subhanahu wa ta’ala tidaklah menurunkan sesuatu pun kepada manusia.

⛔️ Mereka juga mengetahui kebenaran, tetapi kemudian mengingkarinya.

⛔️ Mereka berusaha menghalangi manusia dari kebenaran karena keangkuhan mereka di muka bumi dan karena mereka lebih menyukai kebutaan daripada petunjuk, serta membenci apa yang Allah subhanahu wa ta’ala turunkan kepada Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

✅ Namun, Allah subhanahu wa ta’ala mengandaskan harapan mereka dan meruntuhkan usaha mereka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَدَّ كَثِيرٌ مِّنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ لَوۡ يَرُدُّونَكُم مِّنۢ بَعۡدِ إِيمَٰنِكُمۡ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنۡ عِندِ أَنفُسِهِم مِّنۢ بَعۡدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ ٱلۡحَقُّۖۚ

“Sebagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran.” (al-Baqarah: 109) (Lihat Ishlahul Mujtama’, hlm. 103—104)


🌏 https://asysyariah.com/hasad-penyakit-umat-terdahulu-yang-menjangkiti-kaum-muslimin-akhlak

📲 https://t.me/asysyariah


Репост из: SATGAS TANGGAP COVID-19 MMA JEMBER
📚 Pesan dari Gugus Tugas Pusat

Jaga Jarak efektif melindungi diri dari COVID-19, karena virus penyebab COVID-19 dapat berpindah lewat percikan air dari mulut dan hidung orang yang bicara, batuk, atau bersin.

⏰ Kapan pun dan di mana pun beraktivitas bersama orang lain,
INGAT 5 SELALU:

1️⃣ Selalu jaga jarak aman minimal 1 meter, hindari kerumunan

2️⃣ Selalu hindari kontak erat seperti bersalaman dan berpelukan

3️⃣ Selalu pakai masker menutupi hidung, mulut hingga dagu,

4️⃣ Selalu cuci tangan pakai sabun atau cairan antiseptik,

5️⃣ Selalu ikuti aturan pemerintah serta protokol di tempat umum dan usaha.

Lindungi Diri, Lindungi Negeri!

#JagaJarak
#HindariKerumunan
#PakaiMasker
#CuciTanganPakaiSabun
#LindungiDiriLindungiNegeri

Sumber:

www.covid19.go.id


Jagalah Olehmu ini!


Dalam satu penggalan hadits, setelah Rasulullah menjelaskan perkara-perkara yang bisa menghantarkan masuk ke dalam surga dan bisa menjauhkan dari neraka, kepada salah seorang shahabatnya, Rasulullah menutup sabdanya dengan ucapan,

أَلاَ أُخْبِرُكَ بِمَلاَكِ ذَلِكَ كُلِّهِ

Artinya,
Maukah kukabarkan kepadamu tentang hal yang menjaga itu semua?

Shahabat yang mendengarnya pun menjawab, "Tentu wahai Rasulullah"

Maka Rasulullah menjawabnya seraya memegang lisannya,

« كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا »

Artinya,
"Jagalah olehmu ini"
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani)

Pembaca, setiap jiwa pasti menginginkan ketenangan dan kenikmatan, baik di dunia maupun di akhirat, namun seorang mukmin yang hakiki pastilah lebih memilih kenikmatan yang kekal dan abadi, yaitu dimasukkan ke dalam surganya Allah subhanahu wa ta'ala dan diselamatkan dari nerakanya

Ingin selamat dari kesengsaraan? Selamatkanlah yang satu ini, yaitu lisan. Dalam suatu hadits, pernah ditanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, "Apakah manusia akan disiksa dengan sebab apa yang kita apa yang diucapkan?
Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab,

« ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِى النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ قاَلَ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ »

"Ibumu kehilanganmu! (kalimat yang dipakai agar lawan bicara memperhatikan kalimat setelahnya) tidaklah manusia akan disungkurkankan di atas wajah-wajah mereka atau hidung hidung mereka melainkan dengan sebab lisan-lisan ucapan mereka". (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani)

Mengapa Islam sangat memperhatikan tentang perkara lisan? Ini dikarenakan, apabila seseorang tidak menjaganya, maka akan terjadi kerusuhan dan kekacauan yang sangat besar, sebagaimana pepatah mengatakan: "dua mulutmu adalah harimaumu". Bahkan Yahya Bin Abi Katsir menyatakan, "Seorang yang melakukan namimah atau adu domba itu dapat merusak di waktu sesaat, apa yang tidak bisa dirusak oleh tukang sihir selama setahun" (Lihat Fathul Majid cetakan Muassasatur Rayyan hal. 253)

Setelah kita mengetahui bahayanya lisan apabila disalahgunakan, maka hendaknya kita berupaya untuk mencari jalan selamat untuk lisan ini, agar apa yang kita ucapkan itu berfaidah, berpahala dan dapat menyelamatkan kita dari kebinasaan, atau minimalnya tidak menimbulkan kerusakan dan permusuhan.

Di antara amalan yang dapat memberikan pahala bagi lisan adalah:

Pertama: berdakwah di jalan Allah subhanahu wa ta'ala, Allah berfirman,

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحًا وَقَالَ إِنَّنِى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ

Artinya,
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Fushilat: 33)

Kedua: bertasbih dan bertahmid yaitu ucapan subhanallah dan walhamdulillah. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,

الطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ، وَالْحَمْدُ للهِ مْلأُ الْمِيْزَانِ، وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ – أَوْ تَمْلآنِ – مَا بَيْنَ السَّمَاَوَاتِ وَاْلأَرْضِ

Kesucian itu sebagian dari iman, “Alhamdulillah” memberatkan timbangan, “Subhanallah walhamdulillah” bisa memenuhi seisi langit dan bumi" (HR. Muslim dari shahabat Abu Malik al Harits bin Hasyim radhiyallahuanhu)

Tentunya masih banyak amalan lainnya yang tidak dapat kita muat di dalam tulisan singkat ini, namun setidaknya semoga kita dapat sedikit faidah dari apa yang telah kita baca, aamiin. (Bm)


Telegram
https://t.me/mahadriyadhuljannahbogor
#nasehat

Posting ulang oleh :
https://t.me/AlmanshurohBanjar



Показано 20 последних публикаций.

1 435

подписчиков
Статистика канала