Kita hanyalah seorang anak Adam dan hawa yang saling bertemu dalam mahligai rasa, menjalin cinta kasih asmaraloka, Lalu dipisahkan oleh takdir sang pencipta. Catur rasa dalam dunia asmaraloka membuat Atma yang Harsa menjadi gundah gulana.
Lantas, apa yang harus ku pinta pada semesta? Menahan mu kemudian menerobos takdir rasa? Atau melawan yang maha kuasa? Maaf, aku tak memiliki kuasa dalam melawan hukum dunia asmaraloka.
Aku yang terlalu berilusi, tanpa tau apa yang akan terjadi nanti. Aku terlalu berharap lebih, pada pertemuan kita yang hanya terhitung jari. Melupakan segala afeksi, hingga haruskah kita usai kini?
Lantas, apa yang harus ku pinta pada semesta? Menahan mu kemudian menerobos takdir rasa? Atau melawan yang maha kuasa? Maaf, aku tak memiliki kuasa dalam melawan hukum dunia asmaraloka.
Aku yang terlalu berilusi, tanpa tau apa yang akan terjadi nanti. Aku terlalu berharap lebih, pada pertemuan kita yang hanya terhitung jari. Melupakan segala afeksi, hingga haruskah kita usai kini?