ㅤㅤㅤㅤㅤ
"Sir, saya nanti temani Killa sampai tidur lalu..." Ucapan Anna terputus saat Gibran menyanggah dengan cepat seraya membuka pintu kamar tersebut mempersilahkan Anna masuk.
"Lalu tidur disini atau ingin tidur bersamaku? Disini atau dimana, Anna?"
"Gak! Gak dimana-mana disini saja sir!" Serunya menolak ucapan Gibran dan langsung masuk ke dalam kamar bernuansa Classic Royal bedroom yang di bumbui sedikit nuansa moderen yang senada dengan aura elegan Gibran.
Anna kagum oleh seisi kamar tersebut, nampak lawas namun tetap terlihat sehat dan rapi seperti sering di gunakan, bahkan Anna semapt berpikir bahwa kamar ini di miliki seseorang. Sempat terbesit bahwa ini adalah kamar istri atau mama kandung Killa, hendak bertanya tapi entah kenapa bibir Anna mendadak menjadi kelu.
Anna yang sedang asik dengan dunianya tak sadar tungkai kaki Gibran berada tepat di belakang badan Anna dan memeluk Anna, mendekap badannya lalu menghirup aroma badan Anna yang khas. "Sweetheart, kamu melupakan ucapanku tadi siang, hm?"
"Sir, saya nanti temani Killa sampai tidur lalu..." Ucapan Anna terputus saat Gibran menyanggah dengan cepat seraya membuka pintu kamar tersebut mempersilahkan Anna masuk.
"Lalu tidur disini atau ingin tidur bersamaku? Disini atau dimana, Anna?"
"Gak! Gak dimana-mana disini saja sir!" Serunya menolak ucapan Gibran dan langsung masuk ke dalam kamar bernuansa Classic Royal bedroom yang di bumbui sedikit nuansa moderen yang senada dengan aura elegan Gibran.
Anna kagum oleh seisi kamar tersebut, nampak lawas namun tetap terlihat sehat dan rapi seperti sering di gunakan, bahkan Anna semapt berpikir bahwa kamar ini di miliki seseorang. Sempat terbesit bahwa ini adalah kamar istri atau mama kandung Killa, hendak bertanya tapi entah kenapa bibir Anna mendadak menjadi kelu.
Anna yang sedang asik dengan dunianya tak sadar tungkai kaki Gibran berada tepat di belakang badan Anna dan memeluk Anna, mendekap badannya lalu menghirup aroma badan Anna yang khas. "Sweetheart, kamu melupakan ucapanku tadi siang, hm?"