Mood Daily

If you remember me, then I don't care if everyone else forgets.

— Haruki Murakami

Teruntuk kamu, yang sedang memaksa untuk melupakan, kamu harus paham beberapa hal ini:

(i)
Setiap awal pasti ada akhir, maka dari itu setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Mereka adalah dua kepastian yang tidak bisa dipisahkan sehebat apapun kamu melawan. Kamu harus menerimanya, mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap.

(ii)
Move on itu bukan tentang melupakan, sayang. Move on itu tentang menerima. Menyadari bahwa yang dulu ada, sekarang tidak lagi ada.

(iii)
Kesedihan itu pasti, tapi jangan terlalu berlarut dengannya, ya? Kamu masih punya 1000 alasan untuk bahagia, mengapa memilih 1 alasan untuk bersedih?

(iv)
Ada malam-malam saat kamu merindukannya, saat itu kamu merasa tersiksa, iyakan? Nikmati saja prosesnya, ya? Tapi jangan terlalu berlarut dalam sedih. Karena semesta tak pernah suka kamu meneteskan air mata.

Jadi sekarang mengerti, ya?
Jika memang tidak bisa bersama, jangan terlalu dipaksa.
Kamu hanya harus percaya, bahwa Tuhan punya yang lebih baik sebagai penggantinya.

Jadi sekarang mengerti, ya?
Jangan memaksa untuk melupakan. Manusia bukan diciptakan untuk melupakan, melainkan untuk mengukir sebanyak-banyaknya pelajaran dan kenangan.

Jadi sekarang mengerti, ya?
Move on itu tentang mengikhlaskan, bukan melupakan.



—aeleasha,
dariku dan untukku.
#aeleasha

Ternyata, sejauh apapun pertemanan kami, tetap dia. Dia yang selalu paham ketika saya "down" tanpa saya kasih tau sebelummnya.

Mengapa kamu selalu cepat untuk jatuh dan cepat untuk meninggalkan? Bukankah kamu tahu betul ini perasaan bukan untuk dipermainkan.

--🥀

ada kata tak sempat diucapkan karena kau terlalu cepat untuk pergi.

--🥀

di satu sisi, gua mau bodoamat terhadap segala hal yang ada sangkut pautnya sama lu.
tapi di sisi lain, gua tetep khawatir sama lu. gua gabisa bodoamat, padahal gua mau.

pernah gak sih kalian berada di titik terendah? pasti jawabannya pernah dong.

kalau begitu, apa yang kalian lakukan?

mengeluh?
emosi?
atau bahkan mencoba untuk bunuh diri?

terkadang, disaat kita sedang dalam titik terendah, pikiran negatif akan lebih menguasai pikiran kita.

tapi, kalian tau gak sih, ternyata diluar sana masih banyak titik terendah yang lebih rendah atau bahkan parah dari kalian?

exp:

1. seseorang yang kehilangan orang yang dia cintai karna kematian.

2. mereka diluar sana yang tidak mempunyai tubuh yang lengkap seperti kita.

3. anak-anak jalanan yang seharusnya mereka bersekolah, tetapi demi keberlangsungan hidup, mereka harus bekerja.

apakah seimbang dengan kita yang--mungkin titik terendahnya karna putus cinta? atau mungkin karna pr yang menumpuk?

dulu,
aku pernah berjalan bersama seseorang,
hingga pada akhirnya kami memutuskan untuk berbeda arah.

tidak,
ini bukan kemauanku atau dia,
tetapi memang kita sudah ditakdirkan untuk tidak bersama.

entah karna hal apapun itu.
namun yang ku tahu adalah jalanNya tidak akan pernah salah.


—k.a

dulu,
aku pernah bermimpi untuk memilikimu,

eh ternyata malah mimpi yang membangunkanku.

—k.a

gua gabisa lupain lu segampang itu, segampang lu mutusin hubungan kita, gua gabisa..

padahal kita udah gaada hubungan, tapi kenapa gua ttp khawatir tntg lu?

gua kangen.