Alur yang tertulis pada naskah 'tak berujung abadiah. Keping hati yang patah tersimpan apik dalam gerabah, dibawa pergi mencari tempat bersinggah yang lebih megah. Tanpa sempat berbenah, diri melangkah 'tak tentu arah. Empat netra 'tak lagi bertukar agah, tiada saling melontar madah, sebab kisah kasih yang bertaut t'lah terpisah.
Tungkai menapak dengan 'tak imbang. Di bawah Jumantara yang membentang, terdapat daksa kaku yang hampir tumbang. Selayaknya acerang, diri bernaung di dalam adang-adang menyaksikan adalabang berharap timbul sedikit rasa senang. ㅤㅤ
Di depan mata terdapat para atma yang sedang berbagi afeksi. Terduduk diam tenggelam dalam abstensi, merangkai kata membentuk adipuisi perihal adorasi. Menyesali perbuatan yang dengan berani memberi admisi pada insan penyebab agreasi keping hati, lalu berujung tertinggal sendiri. Kini pada diri sendiri ditanamkan janji untuk 'tak lagi jatuh terjerembab dalam afsun netra bak lazuardi.
Tungkai menapak dengan 'tak imbang. Di bawah Jumantara yang membentang, terdapat daksa kaku yang hampir tumbang. Selayaknya acerang, diri bernaung di dalam adang-adang menyaksikan adalabang berharap timbul sedikit rasa senang. ㅤㅤ
Di depan mata terdapat para atma yang sedang berbagi afeksi. Terduduk diam tenggelam dalam abstensi, merangkai kata membentuk adipuisi perihal adorasi. Menyesali perbuatan yang dengan berani memberi admisi pada insan penyebab agreasi keping hati, lalu berujung tertinggal sendiri. Kini pada diri sendiri ditanamkan janji untuk 'tak lagi jatuh terjerembab dalam afsun netra bak lazuardi.