Kau memanggilku tuan putri,
Memperlakukanku bak permaisuri
Menjanjikan kebahagiaan-kebahagiaan yang nyata
Lalu membuatku berpikir;kalau tidak apa dunia dan seisinya hancur asal aku hancur bersamamu.
Kau janjikan segala janji
Mengenggam erat tanganku seolah itu terbuat dari emas
Menatap lekat mataku seolah tidak ingin pergi jauh-jauh.
Tahukah kau?
Semua itu menyakitiku
Ketika akhir-akhir ini kusadari,
Bukan aku satu-satunya yang kau perlakukan seperti itu.
—silmayosihra
Ternyata bukan satu-satunya.
Memperlakukanku bak permaisuri
Menjanjikan kebahagiaan-kebahagiaan yang nyata
Lalu membuatku berpikir;kalau tidak apa dunia dan seisinya hancur asal aku hancur bersamamu.
Kau janjikan segala janji
Mengenggam erat tanganku seolah itu terbuat dari emas
Menatap lekat mataku seolah tidak ingin pergi jauh-jauh.
Tahukah kau?
Semua itu menyakitiku
Ketika akhir-akhir ini kusadari,
Bukan aku satu-satunya yang kau perlakukan seperti itu.
—silmayosihra
Ternyata bukan satu-satunya.