Cinta
Luka itu indah
Darah yg memerah
Membias ke langit
Dicumbu sinar rembulan
Daun-daun bambu menggelitiki
Dan sungai mendesah jernih
Engkau telah merobek dengan sembilu
Dengan senyum manis teramat tulus
Luka kini manis sekali
Aku selalu ingat bagaimana kau membelaiku
Sambil meremas-remas dan memutar-mutar ususku
Darahku tak terkesiap lagi
Jika cambuk mendera di tulang belulang
Aku akan menyebut namamu berulang-ulang
Dengan penuh cinta
– T. Nitya Anggra Sora
Luka itu indah
Darah yg memerah
Membias ke langit
Dicumbu sinar rembulan
Daun-daun bambu menggelitiki
Dan sungai mendesah jernih
Engkau telah merobek dengan sembilu
Dengan senyum manis teramat tulus
Luka kini manis sekali
Aku selalu ingat bagaimana kau membelaiku
Sambil meremas-remas dan memutar-mutar ususku
Darahku tak terkesiap lagi
Jika cambuk mendera di tulang belulang
Aku akan menyebut namamu berulang-ulang
Dengan penuh cinta
– T. Nitya Anggra Sora