Nona,
Apa asmaraloka mu sudah kembali berwarna?
Karna asmaraloka ku masih di penuhi oleh monokrom seluruhnya.
Kemarin, aku kembali beradu nasib dengan Tuhan,
Tentang dirimu, yang hanya ada dalam khayal.
Tentang dirimu, yang takkan pernah bisa ku genggam.
Apa semesta mengizinkan,
Jika ku curi satu permata dari Labuan kelamnya?
Untuk satu malam saja, semesta
Ku tatap ‘nona’ ku dalam hal yang nyata.
Bukan sebatas bayang kabur yang tak pernah tampak.
Aku merindukan sang nona pemilik rasa, yang untuk berjumpa saja tak dapat.
Ah, semesta, semesta dan semesta.
Lelahkah kau mendengar ocehanku setiap malam?
Memang ya, sajakku tanpa semesta bukanlah apa – apa.
Untuk nona pemilik rasa, sebuah malaikat yang tak bisa menjadi nyata.
-georaga
#sajakberbicara
[
@sajakberbicara ]